Entri Populer

Kamis, 06 Agustus 2015

BFLF Aceh Barat sediakan darah buat pasien di RSU CND

Meulaboh (ANTARA Aceh) -
Organisasi Blood For Life Fundations (BFLF) menyediakan persediaan darah secara gratis di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien (RSUD-CND) Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, yang sering mengalami kekurangan.


Koordinator BFLF Aceh Barat Rahmad Maulizar di Meulaboh, Selasa mengatakan, keberadaan mereka diharapkan dapat membantu masyarakat sehingga tidak lagi kesulitan mendapatkan darah ketika berobat kerumah sakit.

"Kalau dulu masyarakat harus mondar mandir mencari darah sendiri sekarang tidak lagi, karena kami sudah sediakan pendonor tetap yang siap diambil kapan saja masyarakat butuhkan secara gratis," katanya.

Organisasi yang baru terbentuk di Aceh Barat ini, kata Rahmad tidak menyimpan stok darah di rumah sakit, akan tetapi siapa saja yang membutuhkan langsung dapat memperolehnya saat itu juga, tidak hanya disaat emergensi.

Selama ini, sebut Rahmad, managemen rumah sakit Cut Nyak Dhien Aceh Barat yang menjadi rujukan wilayah barat selatan Aceh itu kesulitan mendapatkan pendonor karena semakin tingginya jumlah pasien yang masuk rumah sakit.

Ditambah lagi, dengan tidak tersedianya pendonor tetap membuat stok darah sering kosong, sehingga keluarga pasien yang harus mencari pendonor sendiri, hal inilah yang membuat organisasi tersebut dibentuk di Aceh Barat.

"Kita tidak menyimpan stok darah, namun kita tempatkan anggota di sana. Jadi, sifatnya kita jemput bola memberikan bantuan darah gratis kepada masyarakat yang membutuhkan," imbuhnya.

Lebih lanjut Rahmad menjelaskan, sampai saat ini komunitas tersebut masih memanfaatkan relasi pendonor dari TNI, Polri, mahasiswa dan pihaknya sedang menggaet masyarakat umum untuk mau berdonor secara rutin membantu orang lain.

Katanya, masyarakat yang datang berobat ke rumah sakit tidak lagi khawatir akan kebutuhan darah karena pihaknya mampu memberikan minimal 10-15 kantong per hari, paling tidak jumlah tersebut dapat membantu pihak rumah sakit mencukupi darah untuk pasien.

Sejak dibentuk pada 16 Juli 2015, BFLF sudah membantu puluhan masyarakat terutama adalah di saat lebaran Idul Fitri 1436 Hijiriah karena kebutuhan darah saat itu cukup tinggi sementara para pendonor saat itu tidak berada di daerah.

"Rencana kita juga akan merekrut pendonor dengan sistem door to door, disamping setiap pendonor yang sudah pernah mendonor itu kita ajak untuk bergabung menjadi anggota BFLF," katanya menambahkan.

Team Blood for Live Mbo memfasilitasi pendonor darah di RSU. CND

Jumat, 26 Juni 2015

Tanggug Jawab Seorang Suami

Bismillahirrohmanirrohim.
SUAMI YANG MENCIUM BAU SURGA
“Saya terima nikahnya…
binti…dgn maskawin…
dibayar tunai…”
Singkat, padat dan jelas. Tapi tahukah makna “perjanjian atau ikrar” tersebut?
Itu tersirat. Tapi apa pula yang tersirat?
Yang tersirat ialah :
Artinya: “Maka aku tanggung dosa”Nya si dia (istri) dari ayah & ibu Nya.
Dosa apa saja yg telah dia
lakukan.
Dari tdk menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat.
Sehingga yang berhubungan dgn si dia (istri).
Aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yg menanggung.
Serta akan aku tanggung semua dosa
calon anak2 ku.
Sekiranya aku gagal dan aku lepas tangan dlm menunaikan tanggung jawab,
maka aku fasik,
suami yg dayus dan aku tau bahwa nerakalah tempatku krn
akhirnya istri dan anak2 ku yg akan menarik aku masuk ke dlm
Neraka Jahanam..
dan Malaikat Malik akan melibas aku hingga
pecah hancur badanku.
Akad nikah ini bukan saja
perjanjian aku dgn si istri dan si ibu bapa istri,
tapi ini adalah
perjanjian terus kpd Allah Swt.
Jika aku GAGAL (suami)
“Maka aku adalah suami yg fasik,
ingkar dan aku rela masuk Neraka.
Aku rela malaikat
menyiksaku hingga hancur tubuhku”. (HR.MUSLIM)
Duhai para istri…
Begitu berat pengorbanan suamimu terhadapmu.
Karena saat ijab terucap, Arsy_Nya terguncang karena beratnya
perjanjian yg dibuat olehnya didepan ALLAH,
Dengan disaksikan para
malaikat dan manusia. Maka andai saja kau menghisap darah dan
nanah dari hidung suamimu,
maka itu pun blm cukup untuk menebus semua pengorbanan
suamimu terhadapmu…
Semoga bermanfaat..

Selasa, 23 Juni 2015

Info

informasi lowongan kerja mungkin ada anak, keponakan, ataupun yang punya kenalan yg udh lulus kuliah......
Rencana Pengadaan CPNS Badan Narkotika Nasional Tahun Anggaran 2015

* S1 Kedokteran Umum 45 org
* S1 Ekonomi 40 org
* S1 Psikologi 34 org
* D-III Akuntansi 100 org
* D-III Keperawatan/Kesehatan Lingkungan 35 org
* D-III Keperawatan 4 org
* S1 Semua Jurusan 20 org
* D-III Analis Kimia/Analis Farmasi 19 org
* D-III Radiologi 1 org
* D-III Farmasi 1 org
* D-III Manajemen Informatika 89 org
* S1 Adm Negara/Publik
* D-III Teknik Mesin/Otomotif 2 org

• Berusia Maksimal 35 tahun pada tanggal 1 Desember 2015
• IPK : minimal 2,75 (S1); 2,50 (D3)

www.bnn.go.id
www.panselnas.menpan.go.id
www.sscn.bkn.go.id
Barang kali di butuhkan buat keluarga dan teman Share Penerimaan CPNS 2015 Se Indonesia..smoga bermanfaat
1. Jadwal Pendaftaran 03
September – 17 September CPNS
Kota D.I. Yogyakarta
2. Jadwal Pendaftaran 15
September – 29 September CPNS
Provinsi Aceh
3. Jadwal Pendaftaran 01
September – 15 September CPNS
Kabupaten Sidoharjo
4. Jadwal Pendaftaran 06 Oktober
– 20 Oktober CPNS Kabupaten
Bekasi
5. Jadwal Pendaftaran 08
September 22 September CPNS
Kabupaten Muara Enim
6. Jadwal Pendaftaran 27 Agustus –
10 September CPNS Kabupaten
Musi Rawas
7. Jadwal Pendaftaran 08
September – 22 September CPNS
Kabupaten Muratara
8. Jadwal Pendaftaran 08
September – 22 September
CPNS Kabupaten Ogan Ilir
9. Jadwal Pendaftaran 08
September -22 September CPNS
Kabupaten OKI
10. Jadwal Pendaftaran 05
September – 19 September CPNS
Kabupaten OKU
11. Jadwal Pendaftaran 03
September – 17 September
CPNS Kabupaten OKU Selatan
12. Jadwal Pendaftaran 08
September – 22 September
CPNS Kabupaten PALI
13. Jadwal Pendaftaran 26
September – 10 Oktober CPNS
Kota Bekasi
14. Jadwal Pendaftaran 15
September – 29 September CPNS
Kota Bogor
15. Jadwal Pendaftaran 03
September – 17 September CPNS
Kota Lubuk Linggau.sbc

Kamis, 28 Mei 2015

Sektor Pertanian dalam Menghadapi (MEA) 2015

Penerapan Teknologi Inovatif dalam Industri Kelapa Sawit Ramah Lingkungan   

Berawal dari share link mengenai seminar sawit yang diselenggarakan oleh jurusan teknik pertanian dan biosystem ugm di wall facebook, ada teman yang menanyakan terkait tema dari seminar, adapun tema yang diangkat pada seminar kali ini adalah “Penerapan Teknologi Inovatif dalam Industri Kelapa Sawit Ramah Lingkungan”, dan pertanyaan yang dilontarkan adalah apa sih teknologi ramahlingkungan yang di tawarkan?
Untuk menjawab pertanyaan itu, mungkin saya bukan orang yang berkompeten, namun ada baiknya ikut mengumpulkan informasi mengenai apa sih perkebunan kelapa sawit, plus minusnya, dan bagaimana solusi untuk permasalahan ini.
Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, dan Sulawesi.
1. Sejarah Perkebunan kelapa sawit di Indoensia
Beberapa sejarah perkebuan kelapa sawit dapat di baca di artikel internet [1] & [2], berikut ini resume singkat sebagai pemahaman awal.
1848 – Kelapa sawit pertama kali dikenalkan oleh belanda pada masa penjajahan.
1870 – Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera Utara.
1911 – Kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial dengan perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet, seorang Belgia, yang lalu diikuti oleh K. Schadt.
1966 – Perluasan areal penanaman digalakkan, dipadukan dengan sistem PIR Perkebunan. Perluasan areal perkebunan kelapa sawit terus berlanjut akibat meningkatnya harga minyak bumi sehingga peran minyak nabati meningkat sebagai energi alternatif.
2006 – Program Revitalisasi Perkebunan, dimana kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang masuk didalam program revitalisasi tersebut. Perkembangan kelapa sawit yang konsisten dan berkelanjutan akan menjadikan Indonesia sebagai produsen minyak kelapa sawit nomor satu di dunia[2].
2. Potensi Pengembangan Kelapa Sawit
Mulai tahun 2006 tersebut pemerintah mulai fokus untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit dengan pendekatan penerapan teknologi serta optimasi proses pasca panen. Sejak tahun 2006 produksi minyak sawit Indonesia telah melampaui produksi minyak sawit Malaysia. Secara bersama produksi minyak sawit Indonesia dan Malaysia pada tahun 2008 menguasai 85,8% produksi minyak sawit dunia atau sebesar 42.904 ribu ton [3].
Badrun [3] menyatakan bahwa produktivitas minyak kelapa sawit sekitar 3,8 ton/ha (2008) setara dengan 9,3 kali dan 5,6 kali lebih tinggi dibanding produktivitas minyak kedelai, rapeseed, dan bunga matahari. Kelapa sawit adalah tanaman tahunan yang produktivitasnya mencapai 25 tahun, sedangkan minyak nabati lainnya adalah budidaya tanaman semusim yang pengolahan tanahnya dilakukan setiap musim tanam. Dengan demikian budidaya kelapa sawit lebih hemat energi dan memerlukan lahan lebih sedikit untuk mencapai jumlah produksi yang sama dibanding minyak nabati lainnya.
3. Karakteristik Perkebunan Kelapa Sawit
Kelapa sawit memiliki akar serabut yang berfungsi sebagai penyerap unsur hara dan respirasi tanaman serta sebagai penyangga berdirinya tanaman. Lubis et al.[4] menyatakan bahwa kelapa sawit dewasa memiliki 8000-10000 akar primer 15-20 meter dari dasar batang dengan diameter 4-10 mm. Sebagian besar tumbuh medatar sekitar 20-60 cm di bawah permukaan tanah. Batang kelapa sawit tidak memiliki kambium tajuk dan tidak bercabang. Batang kelapa sawit berfungsi sebagai penyangga tajuk dan sebagai jalan pengangkutan air dan hara (zat makan). Pertumbuhan kelapa sawit tidak terbatas, tapi menurut pertimbangan ekonomisnya hanya sampai umur 25 tahun dengan ketinggian 10-11 m.
Kelapa sawit merupakan jenis tanaman yang banyak membutuhkan air untuk pertumbuhannya. Adanya perubahan penggunaan lahan dari hutan alami ke sistem tanaman monokultur seperti perkebunan kelapa sawit akan merubah sistem dan tatanan neraca air yang ada di wilayah tersebut. Karena mekanisme tanamannya yang monokultur, baik langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap neraca air lahan dan ketersediaan air di wilayah tersebut [5]. akibat dari alih guna lahan ini secara tidak langsung memicu krisis air dilingkungan sekitar perkebunan sererti diberitakan di bengkulu press [6].
Selain faktor alam, faktor sosial dan kemasyarakatan juga menjadi bagian yang sensitif dalam menjamin keberlanjutan perkebunan kelapa sawit, seperti yang kita ketahui saat ini, banyak perusahaan asing dan swasta yang berperan menjalankan bisnis ini dan tentu saja masyarakat sekitar juga harus diperhatikan, perihal kesejahteraan serta peluang berbagi hasil.
4. Perkebunan Kelapa sawit yang ramah lingkungan
Perkebunan sawit yang ramah lingkungan dicontohkan di Desa Dosan Kecamatan Pusako, Kabupeten Siak, Riau [7]. beberapa poin penting dalam perkebunan kelapa sawit ramah lingkungan antara lain:
·        Pemanfaatan lahan non-produktif, memanfaatkan lahan ahan eks tambang dan lahan non-pertanian dan non-hutan.
·        dari catatan [7] kelompok petani yang berjumlah 201 orang itu bisa tetap memperoleh kelapa sawit sekitar 800 ton hingga 1000 ton per bulan.
·        Tidak lagi menggunakan herbisida selama proses produksi, untuk mengurangi penggunaan bahan kimia yang akan mengurangi kesuburan tanah dalam jangka panjang serta dampak terhadap pencemaran lingkungan
·        c.Kelompok petani mandiri, dengan kesadaran peningkatan ekonomi masyarakat harus sejalan dengan perlindungan hutan.
·        Adanya sertifikasi terkait dengan perkebunan kelapa sawit ramah lingkungan dari Indonesian Sustainable Palm Oil (ISCO) [8].
·        Pengembangan Teknologi kelapa sawit ramah lingkungan, beberapa teknologi yang diaplikasikan untuk mendukung keberpihakan kepada lingkungan antara lain seperti yang di kemukakan oleh Aspandi [8] pada pengelolaan limbah.
Perusahaan menerapkan pengurangan jumlah limbah yang dibuang ke media lingkungan berdasarkan empat prinsip, yaitu: pengurangan dari sumber (reduce), sistem daur ulang (recycle), pengambilan (recovery) dan pemanfaatan kembali (reuse) secara berkelanjutan menuju produksi bersih [9](Casson, A., 2003 : 24).
Aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit pada perkebunan kelapa sawit dengan sistem flatbed [10](Sitorus. 2007: 13-21) yaitu dengan cara :
Limbah cair pabrik kelapa sawit dapat digunakan sebagai pupuk, Metode aplikasi limbah cair yang umum digunakan adalah sistem flatbed, yaitu dengan mengalirkan limbah melalui pipa ke bak-bak distribusi dan selanjutnya ke parit primer dan sekunder .
Pembangunan instalasi aplikasi limbah cair membutuhkan biaya yang relatif mahal. Namun investasi ini diikuti dengan peningkatan produksi TBS dan penghematan biaya pupuk sehingga penerimaan juga meningkat. Aplikasi limbah cair 12,6 mm ECH/ha/bulan dapat menghemat biaya pemupukan hingga 46%/ha. Di samping itu, aplikasi limbah cair juga akan mengurangi biaya pengolahan limbah.
Limbah cair pabrik kelapa sawit telah banyak digunakan di perkebunan kelapa sawit baik perkebunan negara maupun perkebunan swasta. Penggunaan limbah cair mampu meningkatkan produksi dan limbah cair tidak menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap kualitas air tanah[10]
Perkebunan kelapa sawit ramah lingkungan, karena perkebunan menyimpan lebih banyak karbon dioksida (CO2) dan melepaskan lebih banyak oksigen (O2), yang mana ini menguntungkan bagi lingkungan.

Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015

Salah satu jantung perekonomian negara ini, yakni pertanian, turut diatur di dalamnya. Aturan ini jadi sorotannasional karena membuka habis-habisan sektor pertanian tanpa proteksi. Misalnya, untuk usaha budidaya tanamanpangan. Dalam aturan ini, investasi asing dibolehkan hingga 49 persen untuk usaha budidaya tanaman panganseluas lebih dari 25 hektar, seperti padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar.Usaha industri perkebunan lebih parah lagi. 

Pemerintah membolehkan keberadaan investasi asing untuk perbenihanhingga 95 persen bagi usaha seluas lebih dari 25 hektar, yang berlaku bagi tanaman jarak, tebu, tembakau, bahanbaku tekstil dan kapas, jambu mete, kelapa, kelapa sawit; teh, kopi, dan kakao; dan lada, cengkeh, minyak atsiri,tanaman obat, rempah-rempah, dan karet.

Usaha perkebunan, baik yang terintegrasi dengan unit pengolahanmaupun tidak, plus industri pengolahannya, juga boleh dikuasai asing hingga 95 persen.Lalu, untuk usaha perbenihan dan budidaya hortikultura, seperti anggur, buah semusim, jeruk, apel, buah beri;sayuran daun, sayuran umbi, dan sayuran buah; tanaman hias dan jamur, dibolehkan investasi asing maksimal 30persen. Tak ketinggalan untuk usaha pengolahan, wisata agro hortikultura berikut usaha jasanya (masing-masingmaksimal 30 persen modal asing); usaha penelitian dan uji mutu hortikultura (maksimal 30 persen modal asing);penelitian, pengembangan ilmu, serta teknologi rekayasa (maksimal 49 persen modal asing).

  • Argumen pemerintah

Pemerintah mengklaim penerbitan perpres itu untuk menopang komitmen Indonesia dalam mewujudkanMasyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015. MEA merupakan pekerjaan besar, di mana barang, jasa, buruhterlatih, dan ekspansi modal bisa bergerak bebas dalam satu kawasan. MEA juga berarti penyatuan ekonomi di AsiaTenggara karena investasi, produksi, dan pasar jadi tidak terbatas untuk menopang rantai pasokan barang hinggake negara-negara Barat.Dalam hubungan antar-kawasan, integrasi ekonomi MEA merupakan fondasi untuk membangun poros AsiaTenggara yang kuat sekaligus menghendaki pengorbanan kedaulatan. Kenyataannya, hampir semua negaraanggota enggan menjalankannya karena rasa tak saling percaya. Tetapi, dengan kondisi semacam itu pun, PresidenYudhoyono tetap mengumumkan Perpres No 39/2014 dengan dalih optimisme terbentuknya MEA.

Dari situ, upaya untuk mewujudkan masyarakat ekonomi bersama seolah jadi dambaan yang mau tidak mau harusdipahami jadi solusi untuk menjawab persoalan perekonomian antarnegara se-ASEAN. Termasuk dalam hal iniupaya untuk menyelesaikan berbagai persoalan ekonomi di Tanah Air.Padahal, di dalam negeri, sektor pertanian kita masih tertinggal dan dibebani volume impor komoditas pangan danhortikultura yang terus meningkat, seperti beras, kedelai, jagung, gula, buah-buahan, dan bawang putih.

Untuk kebutuhan di dalam negeri, data terakhir 2013 menyebutkan ketergantungan pada 100 persen impor gandum, 54persen impor gula, dan 95 persen bawang putih. Tapi, tahu kebutuhan akan pangan terus meningkat, pemerintahtak juga melaksanakan upaya nyata untuk mengurangi ketergantungan impor.Sementara jumlah penduduk miskin di Indonesia terus bertambah 480.000 jiwa dalam kurun waktu tujuh tahun,menjadi 28 juta jiwa, terhitung sejak Maret-September 2013. Pola yang berbeda dengan jumlah penduduk miskin, jumlah petani di Indonesia susut 480.000 setiap tahunnya.

Menurut data BPS, jumlah petani di Indonesia kini tersisa40 juta per Februari tahun ini, dari sebelumnya 41 juta lebih pada periode Februari 2013.Merujuk pada sumber daya manusia, Indonesia termasuk yang masih rendah untuk semua bidang. Dari 110,8 jutaorang yang bekerja hingga Agustus 2013, sebanyak 52 juta tenaga kerja (46,9 persen) berpendidikan SD.Belum lagi masalah aktual yang juga perlu aksi nyata, misalnya terkait kegagalan panen. Mulai dari akibat seranganhama pengganggu tanaman karena kemarau basah tiga tahun terakhir sampai penggunaan pestisida berlebihan,bencana banjir, dan kekeringan (Dwi Andreas Santosa, Kompas, 14/2/2014).

Sementara dukungan pemerintah untukadaptasi dan mitigasi guna mengantisipasi penurunan produksi kerap tertinggal.Jika mengacu pada kondisi riil yang ada, apakah semua data statistik itu cukup menguatkan argumen pemerintahuntuk nyemplung ke wadah masyarakat bersama? Atau setidaknya apakah pemerintah sudah bertanya kepadamasyarakat mengenai kesiapan mereka berbaur dalam MEA? Berkaitan dengan antisipasi dampak burukperdagangan bebas, selama ini ASEAN tak pernah memberikan perhatian secara khusus. Ini karena ASEAN lagi-lagihanya memusatkan perhatian pada perdagangan bebas sebagai penggerak utama integrasi. Dari situ, sentralitasASEAN seperti bergantung sepenuhnya pada pemikiran para pemimpin negara meski masyarakat sipil berusahamelibatkan diri melalui dialog tahunan Forum Masyarakat ASEAN.

Alhasil berbagai perjanjian ekonomi kawasan dan kebijakan nasional dalam rangka MEA otomatis jadi hukum yangasing bagi petani kita karena hanya bisa dibuat dan bahkan dipahami oleh individu yang berbekal pendidikankhusus. Beragam perjanjian ASEAN yang tak bisa diubah ini jelas merugikan Indonesia. Terlebih proses negosiasiperdagangan bebas di ASEAN ini berlangsung secara top-down sehingga praktis meminggirkan kaum tani. Petanikita sebagai elemen penting perekonomian nasional akan memasuki pasar bebas kawasan sendirian tanpaperlindungan dari pemerintah. Bappenas belum menyiapkan strategi pertanian nasional menghadapi MEA. Entahdengan cara apa pemerintah bisa menyejahterakan petani di era MEA.

  • Tugas utama

Terbitnya daftar negatif investasi lewat Perpres No 39/2014 dan berlakunya MEA 2015 lebihmenguntungkan petani dari negara tertentu. Argumennya tentu merujuk kemampuan mereka memproduksipangan yang tinggi, penguasaan ilmu pertanian, dan koneksi usaha yang memadai. Contoh nyata, satu pabrik guladi Thailand dapat menghasilkan hingga 13.000 ton gula per hari, sedangkan Indonesia hanya mampu memproduksi3.000 ton per hari.Dengan begitu, semua peluang dan kesempatan perdagangan bebas akan mudah mereka raih.

Petani di Indonesiayang sebagian besar berusia nonproduktif (55-60 tahun) hanya akan jadi penonton karena minus modal, miskininformasi, dan jaringan.Indonesia memiliki populasi, luas kawasan, dan ekonomi terbesar di ASEAN. Dengan modal itu, seharusnyapemerintah lebih tanggap terhadap kepentingan nasional sebelum bereaksi terhadap berbagai isu kawasan. Karenaitu, dalam waktu yang sangat singkat, pemerintah punya sederet tugas mendesak untuk memperkuat sektorpertanian.

Pertama, pemerintah belum menghitung secara persis kesiapan dan daya dukung nasional dalam menghadapi pasarbebas. Itu sebabnya, Perpres No 39/2014 harus segera dievaluasi, baik terkait sektor pertanian maupun bidangpenting lain, seperti jasa, manufaktur, dan energi.Kedua, gula dari Thailand dan beras dari Vietnam sedang merajai ASEAN. Indonesia bakal sulit bersaing pada duakomoditas tersebut. Maka, pemerintah harus segera mendongkrak kapasitas produksi, kualitas pengetahuan, danpermodalan agar Indonesia tidak bergantung pada impor. Terlebih akibat peningkatan konsumsi dan pertumbuhanpopulasi, pasokan pangan dunia semakin seret.

Tiongkok menargetkan impor beras hingga 4 juta ton pada tahunini, sementara Filipina menetapkan 1,2 juta ton pasokan beras dari impor dan Malaysia 1,1 juta ton.Ketiga, Pemerintah Indonesia perlu menyiapkan perlindungan tarif bagi petani dengan penetapan tarif maksimaluntuk produk impor, khususnya padi, jagung, gula, teh, kopi, buah-buahan, sayur-mayur, dan pelbagai produkhortikultura lain yang merupakan sumber mata pencaharian dan pangan penting penopang kecukupan gizi bangsa.

Keempat, pemerintah perlu terus-menerus menyediakan subsidi dan pengadaan kredit lunak bagi petani gunameningkatkan kemampuan mereka memasok kebutuhan pertanian seperti benih dan pupuk.Konsistensi strategi pertanian jangka panjang yang mampu melindungi petani mulai dari praproduksi hinggadistribusi akan jauh lebih mulia ketimbang mengandalkan usaha asing yang lantas melemahkan sektor pertanian diIndonesia. Jadi, pertanyaannya bukan soal mampu atau tidaknya, melainkan kemauan dan komitmen pemerintahmemulihkan peran dalam melindungi bangsa.

Bahan bacaan
[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa_sawit
[2] http://peperonity.com/go/sites/mview/agro-lestarie/24016476
[3] Badrun, M. 2010. Lintasan 30 Pengembangan Kelapa Sawit. Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia ISBN 978-979-1109-18-5. Jakarta Indonesia.
[4] Lubis et al.1989. dari http://ghinaghufrona.blogspot.jp/2011/07/serba-serbi-kelapa-sawit.html
[5] http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Estimasi-nilai-ekonomi-lingkungan-perkebunan-kelapa-sawit-ditinjau-dari-neraca-air-tanaman-kelapa-sawit-studi-kasus-perkebunan-kelapa-sawit-di-Kecamatan-Dayun.pdf
[6] http://bengkuluekspress.com/kebun-sawit-picu-krisis-air-bersih/
[7] http://www.beritalingkungan.com/2012/07/ini-dia-praktek-perkebunan-sawit-ramah.html
[8] Aspandi, Pino. http://uripsantoso.wordpress.com/2012/06/13/industri-kelapa-sawit-sebagai-solusi-alternatif-penghasil-energi-yang-ramah-lingkungan/
[9] Casson, A., Oil Palm, Soybeans & Critical Habitat Loss: a review prepared for the WWF Forest Conversion Initiative, WWF Forest Conversion Initiative, Switzerland, 2003.
[10] Sitorus, Henry., Kerusakan Lingkungan Oleh Limbah Industri Adalah Masalah Itikad. Universitas Sumatera Utara,

Selasa, 26 Mei 2015

Hama Pada Kedelai

BAB 1
PENDAHULUAN

Kedelai merupakan tanaman yang strategis di dunia petanian. Seiring dengan
pemanfaatan kedelai untuk bebagai bahan makanan, seperti tempe, tahu, kecap, tauco
dan sebagainya, banyak masyarakat indonesia yang memiliki ketergantungan
terhadap pengkonsumsian kedelai.
Makanan yang terbuat atau berbahan dasar kedelai dipercaya mengandung
protein yang tinggi dan merupakan makanan rakyat sehari-hari. Namun yang menjadi
permasalahan adalah dalam pemenuhan permintaan akan kacang kedelai. Pemerintah
membuat kebijakan impor kedelai dari negara lain seperti Amerika dan Cina. Hal ini
dikarenakan Indonesi belum mampu membudidayakan kacang kedelai tesebut dengan
baik. Berkaitan dengan kondisi tempat dan lingkungan yang sesuai sabagai tempat
tumbuhnya kedelai. Kalaupun bisa, hasil yang diperoleh tidak akan sebaik kedelai
produk di impor. Kendala lain yang ditemukan dalam pembudidayaan kedelai ini
adalah hama dan penyakit yang menyerang. Adapun hama dan penyakit yang
teridentifikasi adalah Ulat penggerek polong, Ulat jengkal, Kepik hijau, Penyakit
karat, dan Antraknosa.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hama
A. Ulat penggerek polong (Etiella zinckenella)
Penggerek polong dikenal dengan nama Etiella zinckenella, E.
Hobsoni, Pod Borer, atau Lima Bean Borer. Hama ini merupakan hama utama
pada kedelai, selain kumbang kedelai. Tanaman inang hama ini antara lain
Crotalaria strata, orok-orok, kacang tunggak, kacang krotok, dan Teprosia
candida.

Klasifikasi
Class : Insecta
Order : Lepidoptera
Family : Pyralidae
Subfamily : Phycitinae
Genus : Etiella
Species : Etiella zinckenella

Gejala
Gejala kerusakan tanaman akibat serangan hama ini adalah terdapatnya bintik
atau lubang berwarna cokelat tua pada kulit polong, bekas jalan masuk larva ke
dalam biji. Seringkali, pada lubang bekas gereka terdapat butir-butir kotoran
kering yang berwarna coklat muda dan terikat benang pintal atau sisa-sisa biji
terbalut benang pintal.
Merusak biji dengan menggerek kulit polong muda dan kemudian masuk serta
menggerek biji, sebelum menggerek larva baru menetas menutupi dirinya
dengan selubung putih hingga ada bintik coklat tua sebagai jalan masuk hama
tersebut.

Morfologi dan biologi
Hama ini mempunyai panjang tubuhnya antara 8-11 mm, panjang sayapnya
antara 19-27 mm,sayapnya lebih panjang daripada abdomen. Perkembangan
telurnya antara 4-21 hari , larvanya antara 19-40 hari,sedangkan perkembangan
pupanya antara 12-18 hari, umur imago lebih kurang 20 hari, rata-rata
imagonya bertelur antara 100-600 butir telur dan perkembangannya tergantung
pada suhu lingkungan.
Ngengat hama ini berwarna keabu-abuan pada bagian tepi sayap ada pembatas
berwarna kuning muda, rentangan sayapnya antara 24-27 mm. Telur berwarna
putih mengilap dan berubah menjadi kemerah-merahan larvanya berwarna putih
kekuningan. Kepala lebih besar dari pada badan dan berwarna coklat sampai
hitam.

Ekologi
Penyebaran hama ini dominan pada daerah tropis. Hama ini umumnya
menyerang pada bulan mei hingga juni tetapi umumnya pada pada pertengahan
bulan juni. Selain pada kedelai, hama ini juga menyerang Crotalaria striata,
kacang tunggak, kacang kratok (Phaseolus lunatus), Tephrosia candida, kacang
hijau dan kacang tanah
Siklus hidup

Telur diletakkan berkelompok 4-15 butir di bagian bawah daun, kelopak bunga
atau pada polong. Telur berbentuk lonjong, diameter 0,6 mm. pada saat
diletakkan telur berbah kemerahan dan berwarna warna putih mengkilap,
kemudian berwarna jingga ketika akan menetas. Setelah 3-4 hari, telur menetas
dan keluar ulat berwarna putih kekuningan, kemudian berubah menjadi hijau
dengan garis merah memanjang . Ulat instar 1 dan 2 menggerek polong daun,
menggerek biji dan hidup di dalam biji. Setelah instar 2, ulat hidup di luar biji.

Dalam satu polong sering dijumpai lebih dari 1 ekor ulat. Ulat instar akhir
mempunyai panjang 13-15 mm dengan lebar 2-3 mm. Kepompong berawarna
coklat dengan panjang 8-10 mm dan lebar 2 mm, dibentuk dalam tanah dengan
terlebih dahulu membuat sel dari tanah. Setelah 9-15 hari, kepompong berubah
menjadi ngengat.

Pengendalian
1. Pengolahan tanah minimum 1 (satu) kali
2. Jarak tanam 30 cm x 20 cm
3. Cara tanam yaitu tunggal 2 - 3 cm
4. Jumlah tanaman per rumpun adalah 2 benih per lobang
5. Pemupukan Urea 50 kg, TSP 100 kg dan KCL 100 kg/ha
6. Penyiangan dilakukan 2 kali yaitu 20 dan 40 hari setelah tanam
7. Pembumbunan dilakukan 1 kali yaitu 20 hari setelah tanam
8. Pengendalian hama dan penyakit yaitu:
- Untuk perlakuan benih digunakan Furadan minimal 3 gram
- Selama penanaman digunakan Decis 2,5 EC dalam takaran 0,5 cc /
liter dan Metonyl 2 cc per liter pada umur 25 hari setelah tanam.
9. Musuh alami menggunakan Parasitoid telur, Trichogrammatoidea
bactrae bactrae (Hymenoptera: Trichogrammatidae). Parasitoid larva,
Baeognatha spp.dan Phanerotoma sp. (Hymenoptera: Braconidae
10. Semprot insektisida

B. Kepik Hijau Nezara viridula (hama penghisap polong)

Klasifikasi
Kingdom : Animalia (Hewan)
Filum : Arthropoda (arthropoda)
Kelas : Insecta (Serangga)
Order : Hemiptera
Subordo : Heteroptera
Family : Pentatomidae
Subfamily : Pentatominae
Genus : Nezara
Species : Nezara viridula

Daur hidup

Panjang 16 mm, telur di bawah permukaan daun, berkelompok. Setelah 6
haritelur menetas menjadi nimfa (kepik muda), yang berwarna hitam bintik
putih. Pagihari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong,
memakanpolong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1
sampai 6bulan.

Morfologi dan biologi
Hama kepik hijau ini pada stadia imago berwarna hijau polos, kepala
berwarna hijau serna pronotumnya berwarna jingga dan kuning keemasan,
kuning kehijauan dengan tiga bintik berwarn hijau dan kuning polos. Telur
diletakkan berkelompok (10-90 butir/kelompok) pada permukaan bawah daun.
Nimfa terdiri dari 5 instar. Instar awal hidup bergerombol di sekitar bekas telur,
kemudian menyebar. Pada kedelai nimfa dan imago terutama mengisap polong.

Gejala
Gejala serangan hama kepik hijau menyerang Polong dan biji menjadi
mengempis, polong gugur, biji menjadi busuk, hingga berwarna hitam. Kulit
biji menjadi keriput dan adanya bercak coklat pada kulit biji. Periode kritis
tanaman terhadap serangan penghisap polong ini adalah pada stadia pengisian
biji. Nimfa dan imago merusak polong dan biji kedelai dengan cara mengisap
cairan biji. Serangan yang terjadi pada fase pertumbuhan polong dan
perkembangan biji menyebabkan polong dan biji kempis, kemudian mengering.
Serangan terhadap polong muda menyebabkan biji kempis dan seringkali
polong gugur. Serangan yang terjadi pada fase pengisian biji menyebabkan biji
menghitam dan busuk.

Ekologi
Tanaman inangnya yaitu tanaman kedelai, kacang hijau, kacang
tunggak, orok-orok, kacang gede, jagung ,padi dan kapas.
Pengendalian
Pengendalian hama perusak polong dapat dilakukan dengan beberapa cara
antara lain: Menanam varietas unggul seperti: varietas wilis, varietas Orba
(1974),varietas Galunggung (1981), Varietas Guntur (1982), dan varietas
Lokon (1982).
 Persiapan Lahan
Persiapan lahan penanamannya di areal persawahan dapat dilakukan
secara sederhana. Mula-mula jerami padi yang tersisa dibersihkan, kemudian
dikumpulkan,dan dibiarkan mengering.
Selanjutnya, dibuat petak-petak penanaman dengan lebar 3 m - 10 m,
yang panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan. Diantara petak penanaman
dibuat saluran drainase selebar 25 cm - 30 cm,dengan kedalaman 30 cm.
Setelah didiamkan selama 7-10 hari, tanah siap ditanami.
 Pemeliharaan
Untuk mengurangi penguapan tanah pada lahan, dapat
digunakan mulsa berupa jerami kering. Mulsa ditebarkan di antara
barisan tempat penanaman benih dengan ketebalan antara 3 cm – 5 cm
 pergiliran tanaman atau rotasi tanaman dengan tanaman lain yang bukan satu famili
 penanaman serempak,
 pengamatan secara intensif sebelum dilakukan pengendalian dengan
menggunakan insektisida.
 Penggunaan insektisida akan cukup efektif secara ekonomi jika intensitas
serangan penggerek polong lebih dari 2 % atau jika ditemukan sepasang
populasi penghisap polong dewasa atau kepik hijau dewasa pada umut 45 hari
setelah tanam.
 Musuh alami menggunakan Parasitoid telur: Ooencyrtus malayensis Ferriere
(Hymenoptera: Encyrtidae), Trissolcus basalis

C. Hama kumbang-kumbangan (Epilachana Soyae)

Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Cocynelidae
Genus : Epilachna
Species : Epilachna soyae

Morfologi
Kumbang berwarna merah dan larvanya yang berbulu duri, pemakan
daun dan merusak bunga.Bentuk sayapnya keras dan ada yang lunak,tipe
mulutnya menggiggit mengunyah

Siklus hidup
Telur kumbang ini diletakkan dibawah permukaan daun secara
berkelompok,lamanya stadia telur antara 4-5 hari, sedangkan stadia larvanya
kurang lebih antara 16 hari.

Gejala
Pada hama kumbang ini serangannya yaitu memakan daun tetapi
masih ada lapisan daun yang tertinggal seperti tulang daun hingga daun menjadi
transparan.Menyerang tanaman berjaringan lunak dan lebih menyukai pada
bagian ujung pucuk daun.

Ekologi
Tanaman inangnya seperti tanaman kacang- kacangan contohnya tanaman
kedelai.

Pengendalian
· Rotasi tanaman atau pergiliran tanaman
· Pengendalian secara kimiawi dengan insektisida
· Secara mekanis hamanya langsung diambil dan dibunuh
· Pengendalian secara hayati dengan menggunakan predator atau musuh alami

D. Ulat Jengkal (Green Semilooper)

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Lepidoptera
Family : Noctuidae
Genus : Plusia
Spesies : plusia chalcites

Gejala
Gejala kerusakan akibat serangan ulat jengkal adalah kerusakan daun
dari arah pinggir. Serangan berat mengakibatkan kerusakan daun hingga hanya
tersisa tulang-tulang daun.
Serangan larva, instar muda,menyebabkan bercak- bercak putih
karena yang tinggal hanyaepidermis dan tulang daunnya. Sebagian larva yang
lebih besar dapat menyebabkan daun terserang habis, serangan larva terjadi
pada stadia vegetative.

Morfologi
Panjang ulat sekitar 2 cm, jika bejalan ulat melengkung seperti orang mengukur
panjang dengan jengkal panjang tangan. Ulat yang masih muda berwarna
bening. Sementara itu ulat dewasa berwrana hijau seperti daun tembakau
dengan garis samping berwarna lebih muda. Badannya mengecil dari belakang
ke kepala. Kepalanya dapat berukuran kecil. Hama ini memiliki ciri-ciri:
berukuran 1.5-2.0mm menekan pencemaran warna hitam mengkilat
Pengendalian secara kultur satu ekor betina dapat Berkembang biak cepat
menghasilkan telur 100-300 butir selama perode dua minggu Bentuk telur lalat
kacang adalah lonjong, panjang 0.28-0.36 lebar 0.12-0.20mm, berwarna putih.
Telur menetas tanam serentak dalam setelah umur 2-4 hari. larva berwarna
hijau pemangsa segala jenis terang dan hidup dalam tanaman (polifag)dan
gulungan daun muda.stadium yang
- Pupa dibentuk dalam membahayakan adalah gulungan daun yang
larva.direkatkan satu sama lain dengan zat perekat dari
- Larva menyerang seluruh hama tersebut.bagian tanaman, terutama daundaunnyasehinggamenjadi
rusak tidak beraturan.

Ekologi
Jenis ulat jengkal ini sering menyerang kedelai, tomat, buncis, kacangkacangan
dan kentang. Warnanya hijau dan makannya serakah.

Daur hidup
Ngengat betina meletakkan telur pada permukaan permukaan bawah
daun secara satu persatu. Mula-mula telur berwarna putih kemudian berubah
menjadi kuning. Setelah 3-4 hari, telur akan menetas. Ulat yang keluar
berwarna hijau dan dikenal dengan sebutan ulat jengkal karena perilaku
jalannya. Panjang tubuh ulat yang telah mencapai pertumbuhan pennuh sekitar
40 mm. Ulat dewasa membentuk kepompong dalam daun yang dianyam.
Setelah 7 hari, kepompong tumbuh menjadi ngengat.

Pengendalian
· Pengolahan lahan seblum digunakan lahan sebaiknya dicangkul dan
diberakan beberapa saat agar hama yang ada didalam tanah dapat
terangkat ke permukaan dan terkena matahari dan akan mati.
· Pengendalian secara mekanis dengan sanitasi lahan dari gulma sebelum
penanaman maupun setelah penanaman, atau bagian tanaman yang
terkena hama tersebut dapat diambil secara langsung, dipijit dan
dimatikan.
· Penegendalian secara teknis :
- Penggunaan mulsa jerami
- Pergiliran tanaman
- Waktu tanam secara serempak
- Rotasi tanaman dengan serempak pada areal memutus siklus
- Pengumpulan larva ulat jengkal
· Pengendalian secara biologis antara lain: penggunaan parasitoid

Trichogrammatoidea, Pergiliran tanaman, Insektisidabactrae-bactrae
yaitu penggunaan Nuclear (Spodotera lituraF) Polyhidrosis Virus (NPV)
untuk ulat grayak Spo-dopteralitura(SlNPV)
· Penyemprotan insektisida

Ciri biologiselektif apabila populasi hama mencapai 85 ekor
- Imago serangga dewasa instar 1 atau 32 instar 2 meletakkan
telurnya di atau 17 ekor instar 3per per mukaan bawah daun12
tanaman. Jenis insektisida yang mangkus
- Dekasulfan kepompong dan dalam 350 EC, folimat 500 SL,
anyaman daun, Gusadrin 150 WSC,kemudian berubah Hostathion 40
EC, atau menjadi pupa.Matador 25 EC sesuai konsentrasi yang
ditentukan.

2.2. Penyakit pada tanaman kedelai

A. Karat Kedelai
Penyakit karat kedelai disebabkan oleh cendawan Phakopsora pachyrhizi

Gejala
Gejala kerusakan tanaman akibat serangan penyakit karat kedelai
adalah terdapatnya bintik-bintik kecil yang kemudian berubah menjadi bercakbercak
berwarna coklat pada bagian bawah daun, yaitu uredium penghasil
uredospora. Serangan berat menyebabkan daun gugur dan polong hampa.
Terjadi bercak- bercak kecil berwarna cokelat kelabu atau bercak yang
sedikit demi sedikit berubah menjadi cokelat atau coklat tua.Bercak karat
terlihat sebelum bisul- bisul(pustule) pecah.Bercak tampak bersudut – sudut
karena dibatasi oleh tulang- tulang daun tempatnya didekat daun yang
terinfeksi. Biasanya dimukai dari daun bawah baru kemudian ke daun yang
lebih muda (di atas).

Ekologi
Tanaman Inang cendawan-cendawan tersebut antara lain tanaman
komak, bengkuang, kacang krotok, kacang polong, kacang kapri, kacang
panjang, dan kacang asu. Penyakit karat kedelai biasanya mulai menyerang
pada saat tanaman berumur 3-4 minggu setelah tanam.

Siklus penyakit dan epidemiologi
Epidemi didorong oleh panjangnya waktu daun dalam kondisi basah
dengan temperatur kurang dari 280 C. Perkecambahan spora dan penetrasi spora
membutuhkan air bebas dan terjadi pada suhu 8-280 C. uredia muncul 9-10 hari
setelah infeksi, dan urediospora diproduksi setelah 3 minggu. Kondisi lembab
yang panjang dan periode dingin dibutuhkan untuk menginfeksi daun-daun dan
sporulasi. Penyebaran urediniospora dibantu oleh hembusan angin pada waktu
hujan. Patogen ini tidak ditularkan melalui benih.

Pengendalian
Pengendalian penyakit karat kedelai dapat dilakukan dengan beberapa
cara. Oleh karena intensitas serangan penyakit ini dipengaruhi oleh
kelembaban, curah hujan, intensitas sinar matahari, dan kerapatan daun
tanaman; maka perlu digunakan varietas kedelai yang toleran antara lain
Sompo, Kerinci, Polosari, dan Tambora, terutama di daerah kronis.
- Pengendalian juga dilakukan dengan mengatur jarak tanam dan perlakukan
budidaya tanaman secara benar. Jika dipandang perlu,
- Pengendalian dengan penyemprotan fungsisida.misalnya marikoseb,
tradimefon, bitertanol, difenokonazol.
- Penggunaan varietas tahan seperti petek, mojosari dan lainnnya.
- Menanam secara serempak pada awal musim kemarau atau musim penghujan
dengan curah hujan rata- rata 50 mm/ hari.
Gambar gejala serangan Karat Kedelai
3. Penyakit bercak daun target spot (Corynespora cassiicola)
Gejala serangan
Bercak coklat kemerahan timbul pada daun, batang, polong, biji,
hipokotil, dan akar, dengan diameter 10-15 mm. kadang-kadang mengalami
sonasi, yaitu membentuk lingkaran seperti pada papan tembak.
Siklus Penyakit dan epidemiologi
Patogen bertahan pada batang, akar, biji dan mampu bertahan di dalam
tanah yang tidak diusahakan selama lebih dari 2 tahun. Infeksi hanya terjadi
bila kelembaban udara relatif 80% atau lebih atau terjadi air bebas di atas daun.
Cuaca kering menghambat pertumbuhan jamur pada daun dan akar. Infeksi
pada batang dan akar terjadi pada awal fase pertumbuhan tanaman. Gejala
terlihat pada 3 minggu setelah tanaman tumbuh. Suhu tanah optimal untuk
menginfeksi dan perkembangan penyakit selanjutnya adalah 15-180 C. Pada
200C gejala penyakit tidak terlalu parah dan akar terbentuk normal. Patogen
dapat hidup dan menyerang bermacam-macam tumbuhan (kosmopolitan), dan
di negara tropis keberadaannya sangat melimpah.

Pengendalian
· Perawatan benih terutama pada biji terinfeksi
· Membenam sisa tanaman terinfeksi
· Aplikasi fungisida benomil, klorotanil, kaptan.
Gambar daun kedelai yang terserang Target Spot
4. Antraknosa (Collecticum dematium var truncatum dan Collecticum
destructivum)

Gejala serangan
Penyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun.
Akibat serangan adalah perkecambahan biji terganggu,kadang-kadang bagianbagian
yang terserang tidak menujukkan gejala. Gejala hanya timbul bila
kondisi menguntungkan perkembangan jamur. Tulang daun pda permukaan
bawah tanaman terserang biasanya menebal dengan warna kecoklatan. Pada
batang akan timbul bintik-bintik hitam berupa duri-duri jamur yang menjadi ciri
khas.

Siklus penyakit dan Epidemiologi
Patogen bertahan dalam bentuk miselium pada residu tanaman atau
pada biji terinfeksi. Miselium menjadi penyebab tanaman terinfeksi tanpa
menimbulkan perkembangan gejala sampai tanaman menjelang masak. Infeksi
batang dan polong terjadi selama fase reproduksi apabila cuaca lembab dan
hangat.
Pengendalian
· Menanam benih kualitas tinggi dan bebas patogen
· Perawatan benih terutama pada benih terinfeksi
· Membenamkan sisa tanaman terinfeksi
· Aplikasi fungisida benomil, krolotalonil, captan pada fase berbunga sampai
pengisian polong
· Rotasi denga tanaman selain kacang – kacangan
Gambar gejala serangan Antraknosa
Kerusakan pada biji Kedelai Kerusakan pada tanaman Kedelai

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Kedelai merupakan salah satu sumber protein terbesar yang dikonsumsi
masyarakat indonesia hampir setiap hari. Salah satu kendala yang ditemukan dalam
pembudidayaan kedelai ini adalah hama dan penyakit yang menyerang. Adapun hama
dan penyakit yang teridentifikasi adalah Ulat penggerek polong, Ulat jengkal, Kepik
hijau, Penyakit karat, dan Antraknosa.

Senin, 11 Mei 2015

Makalah Air Tanah

BAB I
PENDAHULUAN     

Latar Belakang

Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup berpindahpindah (nomad), kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.

Lingkungan mempunyai daya dukung dan daya lenting. Daya dukung berarti kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar didalamnya. Daya lenting berarti kemampuan untuk pulih kembali kepada keadaan setimbang. Kegiatan manusia amat berpengaruh pada peningkatan atau penurunan daya dukung maupun daya lenting lingkungan. Manusia dapat meningkatkan daya dukung lingkungan, tetapi karena keterbatasan kemampuan dan kapasitas lingkungan, tidak mungkin terus ditingkatkan tanpa batas, sehingga manusia secara sadar ataupun tidak menyebabkan ketidaksetimbangan atau kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi.

Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Lahar dan batu-batu besar dapat merubah bentuk muka bumi. Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.

Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia semakin bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sandang dan perumahan. Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang diambil dari lingkungan. Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik di negara maju ataupun Negara berkembang. Untuk memenuhi kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri. Kian hari kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin berkembangnya industri.

Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran.Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya, yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan lingkungan akibat pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat kritis



BAB II
PEMBAHASAN


1.        Konservasi Air Tanah

Pengertian Air Tanah
Air tanah adalah air yang tersimpan/terperangkap di dalam lapisan batuan yang mengalami pengisian/penambahan secara terus menerus oleh alam. Dengan definisi tersebut, kondisi suatu lapisan tanah membuat suatu pembagian zona air tanah menjadi dua zona besar:
1.      Zona air berudara (zone of aeration)
Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air yang masih dapat kontak dengan udara. Pada zona ini terdapat tiga lapisan tanah, yaitu lapisan air tanah permukaan, lapisan intermediate yang berisi air gravitasi dan lapisan kapiler yang berisi air kapiler
2.      Zona air jenuh (zone of saturation)
Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air tanah yang relatif tak terhubung dengan udara luar dan lapisan tanahnya atau aquifer bebas.

Asal Air Tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui berbagai media peresapan, antara lain sebagai berikut.
1.      Rongga-rongga dalam tanah akibat pencairan berbagai kristal yang membeku pada musim dingin.
2.      Rongga-rongga dalam tanah yang dibuat binatang (cacing dan rayap).
3.      Retakan-retakan pada lapisan tanah yang terjadi pada musim kemarau, dan pada waktu musim hujan menjadi sangat basah dan becek, seperti tanah liat dan lumpur.
4.      Pori-pori tanah yang gembur atau berstruktur lemah akan meresapkan air lebih banyak daripada tanah yang pejal.
5.      Rongga-rongga akibat robohnya tumbuh-tumbuhan yang berakar besar.



Kedalaman Air Tanah
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan kedalaman air tanah adalah sebagai berikut.
1.      Permeabilitas Tanah
Permeabilitas tanah adalah tingkat kemampuan lapisan batuan atau kemampuan tanah dalam menyerap air. Hal ini ditentukan oleh besar kecilnya pori-pori batuan penyusun tanah. Semakin besar pori-pori batuan, semakin banyak air yang dapat diserap oleh tanah tersebut. Lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air disebut lapisan kedap air atau impermeable dan yang dapat ditembus air disebut lapisan lolos air atau permeable.
2.      Kemiringan Lereng
Kemiringan lereng atau topografi curam menyebabkan air yang lewat sangat cepat sehingga air yang meresap sangat sedikit.

Macam-Macam Air Tanah

1.      Air Bawah tanah
Air bawah tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah yang tidak kedap air (preatis) dan air tanah dalam yang kedap air (artesis). Contoh air preatis adalah air sumur.
2.      Geiser
Geiser adalah mata air dari dalam tanah yang menyemburkan uap dan air panas ke atas pada waktu-waktu tertentu. Pemanasan air ini berasal dari dalam bumi. Air tanah yang mencapai daerah panas bumi akan berubah menjadi uap air, karena uap air mempunyai kekuatan yang berupa tekanan, maka jika tekanannya sudah cukup tinggi, akan menyembur lepas ke permukaan bumi, jika persediaan air tanah dan panas buminya sudah habis, maka geiser akan berhenti. Geiser banyak terdapat di Eslandia, Selandia Baru dan Taman nasional Yellowstone, USA. Di Indonesia juga ada sumber-sumber air yang memancarkan air panas ke permukaan bumi, misalnya di Cisolok dekat Pelabuhan Ratu (Jawa Barat) dan di Kuwu, Purwodadi (Jawa Tengah).
3.      Travertin
Travertin adalah endapan kalsium karbonat (CaCo3) yang dihasilkan oleh mata air. Pada umumnya mata air travertin mengandung gamping. Contoh travertin di Indonesia terdapat di Pegunungan seribu Jawa Tengah dan Ciater Jawa Barat.
4.      Sungai Bawah Tanah
Air hujan yang masuk ke dalam tanah melalui lubang-lubang dan mengalir di bawah permukaan tanah di daerah kapur (karst) di sebut sungai bawah tanah. Sungai-sungai ini mengalir dan bermuara di laut.
Sifat-Sifat Air Tanah

Air tanah secara umum mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan, khususnya dari segi bakteriologis, namun dari segi kimiawi air tanah mempunyai beberapa karakteristik tertentu tergantung pada lapisan kesadahan, kalsium, magnesium, sodium, bikarbonat, pH dan lain-lainnya.
Manfaat Air Tanah
Manfaat air tanah bagi kehidupan, antara lain:
1. Merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi
2. Menyediakan kebutuhan air bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan
3. Merupakan persediaan air bersih secara alami
4. Untuk keperluan hidup manusia (minum, memasak dan mencuci)
5. Untuk keperluan industri (industri tekstil dan industri farmasi)
6. Untuk irigasi pada sektor pertanian


Kerusakan sumber air

            Kerusakan sumber daya air tidak dapat dipisahkan dari kerusakan di sekitarnya seperti kerusakan lahan, vegetasi dan tekanan penduduk. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dalam mempengaruhi ketersediaan sumber air. Kondisi tersebut diatas tentu saja perlu dicermati secara dini, agar tidak menimbulkan kerusakan air tanah di kawasan sekitarnya.

Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan adalah:
1.      Pertumbuhan industri yang pesat di suatu kawasan disertai dengan pertumbuhan pemukiman penduduk akan menimbulkan kecenderungan kenaikan permintaan air tanah.
2.      Pemakaian air beragam sehingga berbeda dalam kepentingan, maksud serta cara memperoleh sumber air.
3.      Perlu perubahan sikap sebagian besar masyarakat yang cenderung boros dalam pengggunaan air serta melalaikan unsur konservasi.

Pelestarian Air tanah

Untuk menjaga agar kelestarian air tanah tetap terjamin, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
1.      Konsep reduce (menghemat) yaitu penggunaan air tanah yang diatur sesuai kebutuahan. Untuk menyiram tanaman tidak mengunakan air tanah sebaiknya menggunakan air permuakan (sungai/danau/waduk).
2.      Konsep reuse (menggunakan) yaitu menggunakan air tanah yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan serta penggunaan lahan dalam suatu daerah aliran sungai harus diperhitungkan dampak dan manfaatnya.
3.      Konsep recovery (mefungsikan) yakni memfungsikan kembali tampungan-tampungan air dengan cara melestarikan keberadaan situ dan danau serta menjaga fungsi hutan agar tidak menimbulkan ketimpangan tata air.
4.      Konsep recycle (mengelolah) adalah mengolah air limbah menjadi air bersih dengan menggunakan metode kimiawi sehingga layak digunakan lagi dan memperketat pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) khususnya terhadap air tanah.
5.      Konsep recharge (mengisi) adalah konsep memasukkan air hujan ke dalam tanah dan ini dapat dilakukan dengan cara membuat sumu resapan atau lubang biopori.




2.  Konsep Energi Air Tanah   

Kedudukan Air di dalam Tanah

Air di dalam tanah menempati ruang pori, jika semua ruang pori terisi air maka tanah dalam keadaan jenuh. Sebaliknya, jika tanah mengalami pengeringan  sebagian ruang pori akan terisi udara dan sebagian lainnya masih terisi air, dalam keadaan ini dikatakan tidak jenuh.
Kandungan air massa ”W” dapat dinyatakan dalam satuan persen, jadi:

W = clip_image002x 100% atau  W = clip_image004x100%
Mc = massa air dalam tanah;               Tb = tanah dalam keadaan basah
Mp = massa padatan tanah;                Tk = tanah kering

Kandungan air volume ”Ө” merupakan nisbah antara volume air dalam tanah dengan volume tanah: Ө = (Vc/Vt) x 100%

Energi Air Tanah

Air mempunyai 2 macam energi yaitu energi kinetik (Ek) dan energi potensial(Ep). Ek = ½ m.v(m= massa, v= kecepatan)
                         Ep = m.g.h   (h= kedudukan air baku, g= gravitasi)

Konsep Air Tersedia

Kapasitas penyimpanan air ”KPA” adalah jumlah air maksimum yang dapat disimpan oleh suatu tanah. Keadaan ini dapat dicapai jika tanah diberi air pada tanah sampai terjadi kelebihan air, setelah itu airnya dibuang. Jika proses kehilangan air terus berlangsung dengan pengaruh gaya gravitasi, pada akhirnya kandungan air tanah sedemikian rendahnya sehingga energi potensialnya sangat tinggi dan mengakibatkan tanaman tidak mampu menggunakan air tanah tersebut. Hal ini ditandai dengan layunya tanaman terus menerus. Pada keadaan ini disebut Titik Layu Permanen (Permanent Wilting Point). Air tanah yang berada diantara kapasitas lapang dan titik layu merupakan air yang dapat digunakan oleh tanaman, air ini disebut Air Tersedia( Available Water).

Cara pengukuran status energi air tanah dapat dilakukan di laboratorium yaitu dengan memberi tekanan atau isapan tertentu pada tanah sampai terjadi keseimbangan antara tekanan air dalam tanah dengan tekanan tersebut, kemudian bandingkan dengan kandungan air tanah dalam kurva. Untuk potensial matriks rendah, yaitu sampai dengan ψm = -30 kPa, pada umumnya dilakukan dengan metode isapan (suction) menggunakan corong keramik berpori (Sintered funnell). Pengukuran di lapangan dapat menggunakan alat yang disebut ”Tensiometer”.

Pergerakan Air Tanah

Dalam hubungannya dengan pergerakan air di dalam media berpori ini, Henry Darcy, membuat saringan dari pasir dan mendapatkan persamaan yang kemudian dikenal dengan ”Hukum Darcy”. Jumlah air yang mengalir melalui penampang kolom persatuan waktu disebut kerapatan aliran (fluk density) q, jadi:

q = Q/A, Q = V/t                   
q = V/A.t

karena Q =clip_image006, maka

q –clip_image008= 0

jika masukan sifat tanah dalam interaksinya dengan aliran ”K”, maka menjadi:

q = - Kclip_image010 dan dengan sistem satu dimensi dapat ditulis :clip_image012,

K disebut koduktivitas hydraulik dan tanda (-) menunjukkan bahwa air bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah. Pada umumnya koduktivitas hidraulik akan menurun dengan menurunnya konsentrasi elektrolit di dalam larutan. Hal ini disebabkan oleh adanya pembengkakan dan dispersi. Adanya udara terkurung di dalam pori juga dapat mempengaruhi konduktivitas hidraulik. Jika dimasukkan cairan yang dapat mempengaruhi aliran , maka

clip_image014

Dimana :          K = konduktivitas hidraulik               
                        k = permeabilitas tanah
                        ρ = bobot jenis cairan (g/cm3)
                        v = viskositas cairan (dyne det/cm)

pergerakkan pada air tak jenuh pada dasarnya sama dengan air jenuh. Namun konduktivitas hidraulik dipengaruhi oleh kandungan air tanah.

clip_image016






3.  Hubungan Air Tanah dengan Tanaman

Penggunaan Air Oleh Tanaman  

Sistem akar tanaman harus memberikan suatu tensi (tekanan) negatif untuk mengekstrak air dari tanah.  Tensi harus setara dengan tensi yang memegang air dalam tanah.  Sebagai contoh, jika air dalam tanah ada pada 0.3 bar  (sekitar kapasitas lapang), tanaman  harus  memberikan  sekurang-kurangnya 0,3 bar  tensi negatif   (-0,3 bar).   Pada titik layu, maksimum tensi negatif yang tanaman berikan diimbangi  dengan tensi air tanah.  

Pada titik ini tanaman tidak dapat lagi mengekstrak air dari tanah dan akan mengalamistres secara permanen.   Ada beberapa faktor yang menentukan kapan, dimana, dan berapa banyak air akan digunakan tanaman.   Faktor-faktor ini meliputi kebutuhan air tanaman harian sebagai dipengaruhi oleh kondisi-kondisi iklim dan stadia pertumbuhan, kedalaman akar tanaman, dan kualitas tanah dan air.
           
Kebutuhan Air Tanaman   

Tanaman mempunyai kebutuhan air yang berbeda pada stadia pertumbuhan yang berbeda.   Ketika tanaman muda ia kurang memerlukan air dari pada ketika ia berada pada stadia reproduktif.   Ketika tanaman mendekati masak, kebutuhan airnya berhenti.   Kurva-kurva  sudah dikembangkan  yang memperlihatkan kebutuhan air harian bagi kebanyakan tipe tanaman.   Gambar 8 memperlihatkan kurva air tanaman khas.  Tanaman tahunan semacam alfalfa, mempunyai kurva penggunaan air tanaman  serupa dengan yang teradapat pada Gambar 8, kecuali kurva pemakaian air tanaman mempunyai suatu penggunaan air tanaman berpolakan mata gergaji, berhenti dengan tajam dengan tiap pemotongan dan secara perlahan-perlahan meningkat hingga pemotongan berikutnya.
           
Kedalaman Akar Tanaman

Kedalaman akar tanaman menentukan  kedalaman yang dengannya air tanah dapat diekstrak.  Tanaman muda hanya mempunyai akar-akar yang dangkal dan air tanah yang lebih dalam dari kedalaman perakaran tidak digunakan tanaman.   Tanaman khasnya mengekstrak kira-kira 40 % dari kebutuhan airnya dari seperempat teratas daerah perakarannya, kemudian 30 % dari seperempat berikutnya, 20 % dari seperempat ketiga, dan 10 % seperempat terbawah.    Jadi, tanaman akan mengekstrak kira-kira 70 %  airnya dari  setengah bagian atas penetrasi akar keseluruhannya.  Tabel 2 memperlihatkan kedalaman penetrasi akar dan 70 % ekstraksi air untuk beberapa tanaman lapangan yang umum.   Bagian lebih dalam daerah perakaran dapat menyediakan  persentase kebutuhan lebih tinggi jika bagian lebih atas dikosongkan.   Akan tetapi, ketergantungan pada penggunaan air lebih dalam akan mengurangi pertumbuhan tanaman optimum.

Kualitas Tanah Dan Air

Faktor lain terhadap jumlah ketersediaan air tanah untuk tanaman adalah kualitas tanah dan air.   Untuk pertumbuhan tanaman baik, tanah harus mempunyai ruang yang cukup untuk air dan pergerakan udara, dan untuk pertumbuhan akar.    Struktur tanah dapat diubah oleh praktek manajemen tanah tertentu.   Sebagai contoh, pengolahan tanah berlebihan dapat memecahkan tanah agregat dan lalu lintas berlebihan dapat menyebabakan kekompakan atau kepadatan tanah.   Kedua praktek ini mengurangi  jumlah ruang pori dalam tanah dan dengan demikian mengurangi ketersediaan air dan udara dan mengurangi ruang untuk perkembangan akar.

Kualitas air juga penting untuk perkembangan tanaman. Air irigasi dengan kandu- ngan tinggi garam terlarut  adalah tidak tersedia  untuk tanaman, jadi kandungan air tanah lebih tinggi agar mempunyai air tersedia bagi tanaman. Kenaikan kandungan garam air mengurang potensial untuk menggerakkan air dari tanah ke akar-akar.    Sejumlah air tambahan juga akan diperlukan untuk mencuci garam  dibawah daerah perakaran untuk mencegah penambahan dalam tanah.  Kualitas air yang rendah dapat mengurangi dapat mempengaruhi strucktur tanah.

4.      Irigasi
Pengertian Irigasi

Menurut peraturan pemerintah No. 23 / 1998 tentang irigasi, bahwa Irigasi ialah usaha untuk penyedian dan pengaturan air untuk menunjang pertanian. Menurut PP No. 22 / 1998 irigasi juga termasuk dalam pengertian Drainase yaitu : mengatur air terlebih dari media tumbuh tanaman atau petak agar tidak mengganggu  pertumbuhan maupun produksi tanaman. Sedangkan Small dan Svendsen menyebutkan bahwa irigasi ialah : tindakan intervasi manusia untuk mengubah aliran air dari sumbernya menurut ruang dan waktu serta mengolah sebagian atau seluruh jumlah tersebut menaikkan produksi pertanian (http://zanius.blogspot.com).

Yang dimaksud dengan istilah irigasi adalah kegiatan - kegiatan yang bertalian atau berkaitan  dengan usaha mendapatkan air untuk sawah, ladang, perkebunan dan lain-lain usaha pertanian, rawa - rawa, perikanan. Usaha tersebut terutama menyangkut pembuatan sarana dan prasarana untuk membagi-bagikan air ke sawah-sawah secara teratur dan membuang air kelebihan yang tidak diperlukan lagi untuk memenuhi tujuan pertanian. Masih sering kita jumpai istilah irigasi ini diganti dengan istilah "Pengairan". Untuk sementara istilah irigasi kita anggap punya pengertian yang sama dengan istilah pengairan.

Irigasi adalah usaha penyediaan, pengambilan, pembagian, dan pemberian air ke lahan usahatani (http://kuliahitukeren.blogspot.com).

Jaringan Irigasi 

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.32/PRT/M/2007, disebutkan bahwa jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkap yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi.





Ada beberapa jenis jaringan irigasi yaitu:

1.         Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri atas bangunan utama, saluran induk/primer, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi-sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
2.         Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri atas saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagisadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
3.         Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri atas saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter, serta bangunan pelengkapnya.

Tujuan Irigasi

a. Tujuan irigasi secara langsung

Tujuan irigasi secara langsung adalah membasahi tanah, agar dicapai suatu kondisi tanah yang baik untuk pertmbuhan tanaman dalam hubungannya dengan prosentase kandungan air dan udara diantara butir-butir tanah. Pemberian air dapat juga mempunyai tujuan sebagai pengangkut bahan-bahan pupuk untuk perbaikan tanah.

b. Tujuan irigasi secara tidak langsung

Tujuan irigasi secara tidak langsung adalah pemberian air yang dapat menunjang usaha pertanian melalui berbagai cara antara lain :

1.      Mengatur suhu tanah, misalnya pada suatu daerah suhu tanah terlalu tinggi dan tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman maka suhu tanah dapat disesuaikan dengan cara mengalirkan air yang bertujuan merendahkan suhu tanah.
2.      Membersihkan tanah, dilakukan pada tanah yang tidak subur akibat adanya unsur unsur racun dalam tanah. Salah satu usaha misalnya penggenangan air di sawah untuk melarutkan unsur-unsur berbahaya tersebut kemudian air genangan dialirkan ketempat pembuangan.
3.      Memberantas hama, sebagai contoh dengan penggenangan maka Jiang tikus bisa direndam dan tikus keluar, lebih mudah dibunuh.
4.      Mempertinggi permukaan air tanah, misalnya dengan perembesan melalui dinding dinding saluran, permukaan air tanah dapat dipertinggi dan memungkinkan tanaman untuk mengambil air melalui akar-akar meskipun permukaan tanah tidak dibasahi.
5.      Membersihkan buangan air kota (penggelontoran), misalnya dengan prinsip pengenceran karena tanpa pengenceran tersebut air kotor dari kota akan berpengaruh sangat jelek bagi pertumbuhan tanaman.
6.      Kolmatasi, yaitu menimbun tanah-tanah rendah dengan jalan mengalirkan air berlumpur dan akibat endapan lumpur tanah tersebut menjadi cukup tinggi sehingga genangan yang terjadi selanjutnya tidak terlampau dalam kemudian dimungkcinkan adanya usaha pertanian.








BAB III
PENUTUP



Kesimpulan


Air di bumi ini harus kita jaga dan kita gunakan sebagaimana mestinya agar kebutuhan manusia akan air yang banyak dapat tercukupi. Kita pun harus memperlakukan air dengan baik, karena air cerminan dari kepribadian kita. Jika kita berlaku baik terhadap air, maka air yang kita konsumsi pun akan menyehatkan.

 Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Air yang bermacam-macam jenisnya, salah satunya ialah air tanah. Air tanah adalah air yang tersimpan/terperangkap di dalam lapisan batuan yang mengalami pengisian/penambahan secara terus menerus oleh alam. Pembahasan air tanah dalam makalah ini meliputi konsep energi air tanah, hubungan air tanah dengan tanaman,  konservasi air tanah dan irigasi.






DAFTAR  PUSTAKA

Anonim. 2011. Metode Konservasi Tanah dan Air. Diakses melalui http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/03/metode-konservasi-tanah-dan-air.html
Anonim. 2011. Teknik Konservasi Tanah dan Air. Diakses melalui http://infront.web.id/394/teknik-konservasi-tanah-dan-air
Anonim. 2011. Konservasi Tanah dan Air. Diakses melalui http://4antum.wordpress.com/2009/12/16/konservasi-tanah-dan-air/ 


http://novikhrnisa.blogspot.com/2013/04/makalah-hidrologi-sma-kelas-x-air-tanah.html?m=1
http://bosska.wordpress.com/green-lands/pelestarian-air-tanah/