Meulaboh (ANTARA Aceh) -
Organisasi Blood For Life Fundations (BFLF) menyediakan persediaan darah secara gratis di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien (RSUD-CND) Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, yang sering mengalami kekurangan.
Koordinator BFLF Aceh Barat Rahmad Maulizar di Meulaboh, Selasa mengatakan, keberadaan mereka diharapkan dapat membantu masyarakat sehingga tidak lagi kesulitan mendapatkan darah ketika berobat kerumah sakit.
"Kalau dulu masyarakat harus mondar mandir mencari darah sendiri sekarang tidak lagi, karena kami sudah sediakan pendonor tetap yang siap diambil kapan saja masyarakat butuhkan secara gratis," katanya.
Organisasi yang baru terbentuk di Aceh Barat ini, kata Rahmad tidak menyimpan stok darah di rumah sakit, akan tetapi siapa saja yang membutuhkan langsung dapat memperolehnya saat itu juga, tidak hanya disaat emergensi.
Selama ini, sebut Rahmad, managemen rumah sakit Cut Nyak Dhien Aceh Barat yang menjadi rujukan wilayah barat selatan Aceh itu kesulitan mendapatkan pendonor karena semakin tingginya jumlah pasien yang masuk rumah sakit.
Ditambah lagi, dengan tidak tersedianya pendonor tetap membuat stok darah sering kosong, sehingga keluarga pasien yang harus mencari pendonor sendiri, hal inilah yang membuat organisasi tersebut dibentuk di Aceh Barat.
"Kita tidak menyimpan stok darah, namun kita tempatkan anggota di sana. Jadi, sifatnya kita jemput bola memberikan bantuan darah gratis kepada masyarakat yang membutuhkan," imbuhnya.
Lebih lanjut Rahmad menjelaskan, sampai saat ini komunitas tersebut masih memanfaatkan relasi pendonor dari TNI, Polri, mahasiswa dan pihaknya sedang menggaet masyarakat umum untuk mau berdonor secara rutin membantu orang lain.
Katanya, masyarakat yang datang berobat ke rumah sakit tidak lagi khawatir akan kebutuhan darah karena pihaknya mampu memberikan minimal 10-15 kantong per hari, paling tidak jumlah tersebut dapat membantu pihak rumah sakit mencukupi darah untuk pasien.
Sejak dibentuk pada 16 Juli 2015, BFLF sudah membantu puluhan masyarakat terutama adalah di saat lebaran Idul Fitri 1436 Hijiriah karena kebutuhan darah saat itu cukup tinggi sementara para pendonor saat itu tidak berada di daerah.
"Rencana kita juga akan merekrut pendonor dengan sistem door to door, disamping setiap pendonor yang sudah pernah mendonor itu kita ajak untuk bergabung menjadi anggota BFLF," katanya menambahkan.
Entri Populer
Kamis, 06 Agustus 2015
Jumat, 26 Juni 2015
Tanggug Jawab Seorang Suami
Bismillahirrohmanirrohim.
SUAMI YANG MENCIUM BAU SURGA
“Saya terima nikahnya…
binti…dgn maskawin…
dibayar tunai…”
binti…dgn maskawin…
dibayar tunai…”
Singkat, padat dan jelas. Tapi tahukah makna “perjanjian atau ikrar” tersebut?
Itu tersirat. Tapi apa pula yang tersirat?
Yang tersirat ialah :
Artinya: “Maka aku tanggung dosa”Nya si dia (istri) dari ayah & ibu Nya.
Dosa apa saja yg telah dia
lakukan.
Dari tdk menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat.
lakukan.
Dari tdk menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat.
Sehingga yang berhubungan dgn si dia (istri).
Aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yg menanggung.
Serta akan aku tanggung semua dosa
calon anak2 ku.
Serta akan aku tanggung semua dosa
calon anak2 ku.
Sekiranya aku gagal dan aku lepas tangan dlm menunaikan tanggung jawab,
maka aku fasik,
maka aku fasik,
suami yg dayus dan aku tau bahwa nerakalah tempatku krn
akhirnya istri dan anak2 ku yg akan menarik aku masuk ke dlm
Neraka Jahanam..
akhirnya istri dan anak2 ku yg akan menarik aku masuk ke dlm
Neraka Jahanam..
dan Malaikat Malik akan melibas aku hingga
pecah hancur badanku.
pecah hancur badanku.
Akad nikah ini bukan saja
perjanjian aku dgn si istri dan si ibu bapa istri,
perjanjian aku dgn si istri dan si ibu bapa istri,
tapi ini adalah
perjanjian terus kpd Allah Swt.
perjanjian terus kpd Allah Swt.
Jika aku GAGAL (suami)
“Maka aku adalah suami yg fasik,
ingkar dan aku rela masuk Neraka.
“Maka aku adalah suami yg fasik,
ingkar dan aku rela masuk Neraka.
Aku rela malaikat
menyiksaku hingga hancur tubuhku”. (HR.MUSLIM)
menyiksaku hingga hancur tubuhku”. (HR.MUSLIM)
Duhai para istri…
Begitu berat pengorbanan suamimu terhadapmu.
Begitu berat pengorbanan suamimu terhadapmu.
Karena saat ijab terucap, Arsy_Nya terguncang karena beratnya
perjanjian yg dibuat olehnya didepan ALLAH,
perjanjian yg dibuat olehnya didepan ALLAH,
Dengan disaksikan para
malaikat dan manusia. Maka andai saja kau menghisap darah dan
nanah dari hidung suamimu,
maka itu pun blm cukup untuk menebus semua pengorbanan
suamimu terhadapmu…
malaikat dan manusia. Maka andai saja kau menghisap darah dan
nanah dari hidung suamimu,
maka itu pun blm cukup untuk menebus semua pengorbanan
suamimu terhadapmu…
Semoga bermanfaat..
Selasa, 23 Juni 2015
Info
informasi lowongan kerja mungkin ada anak, keponakan, ataupun yang punya kenalan yg udh lulus kuliah......
Rencana Pengadaan CPNS Badan Narkotika Nasional Tahun Anggaran 2015
* S1 Kedokteran Umum 45 org
* S1 Ekonomi 40 org
* S1 Psikologi 34 org
* D-III Akuntansi 100 org
* D-III Keperawatan/Kesehatan Lingkungan 35 org
* D-III Keperawatan 4 org
* S1 Semua Jurusan 20 org
* D-III Analis Kimia/Analis Farmasi 19 org
* D-III Radiologi 1 org
* D-III Farmasi 1 org
* D-III Manajemen Informatika 89 org
* S1 Adm Negara/Publik
* D-III Teknik Mesin/Otomotif 2 org
• Berusia Maksimal 35 tahun pada tanggal 1 Desember 2015
• IPK : minimal 2,75 (S1); 2,50 (D3)
www.bnn.go.id
www.panselnas.menpan.go.id
www.sscn.bkn.go.id
Barang kali di butuhkan buat keluarga dan teman Share Penerimaan CPNS 2015 Se Indonesia..smoga bermanfaat
1. Jadwal Pendaftaran 03
September – 17 September CPNS
Kota D.I. Yogyakarta
2. Jadwal Pendaftaran 15
September – 29 September CPNS
Provinsi Aceh
3. Jadwal Pendaftaran 01
September – 15 September CPNS
Kabupaten Sidoharjo
4. Jadwal Pendaftaran 06 Oktober
– 20 Oktober CPNS Kabupaten
Bekasi
5. Jadwal Pendaftaran 08
September 22 September CPNS
Kabupaten Muara Enim
6. Jadwal Pendaftaran 27 Agustus –
10 September CPNS Kabupaten
Musi Rawas
7. Jadwal Pendaftaran 08
September – 22 September CPNS
Kabupaten Muratara
8. Jadwal Pendaftaran 08
September – 22 September
CPNS Kabupaten Ogan Ilir
9. Jadwal Pendaftaran 08
September -22 September CPNS
Kabupaten OKI
10. Jadwal Pendaftaran 05
September – 19 September CPNS
Kabupaten OKU
11. Jadwal Pendaftaran 03
September – 17 September
CPNS Kabupaten OKU Selatan
12. Jadwal Pendaftaran 08
September – 22 September
CPNS Kabupaten PALI
13. Jadwal Pendaftaran 26
September – 10 Oktober CPNS
Kota Bekasi
14. Jadwal Pendaftaran 15
September – 29 September CPNS
Kota Bogor
15. Jadwal Pendaftaran 03
September – 17 September CPNS
Kota Lubuk Linggau.sbc
Rencana Pengadaan CPNS Badan Narkotika Nasional Tahun Anggaran 2015
* S1 Kedokteran Umum 45 org
* S1 Ekonomi 40 org
* S1 Psikologi 34 org
* D-III Akuntansi 100 org
* D-III Keperawatan/Kesehatan Lingkungan 35 org
* D-III Keperawatan 4 org
* S1 Semua Jurusan 20 org
* D-III Analis Kimia/Analis Farmasi 19 org
* D-III Radiologi 1 org
* D-III Farmasi 1 org
* D-III Manajemen Informatika 89 org
* S1 Adm Negara/Publik
* D-III Teknik Mesin/Otomotif 2 org
• Berusia Maksimal 35 tahun pada tanggal 1 Desember 2015
• IPK : minimal 2,75 (S1); 2,50 (D3)
www.bnn.go.id
www.panselnas.menpan.go.id
www.sscn.bkn.go.id
Barang kali di butuhkan buat keluarga dan teman Share Penerimaan CPNS 2015 Se Indonesia..smoga bermanfaat
1. Jadwal Pendaftaran 03
September – 17 September CPNS
Kota D.I. Yogyakarta
2. Jadwal Pendaftaran 15
September – 29 September CPNS
Provinsi Aceh
3. Jadwal Pendaftaran 01
September – 15 September CPNS
Kabupaten Sidoharjo
4. Jadwal Pendaftaran 06 Oktober
– 20 Oktober CPNS Kabupaten
Bekasi
5. Jadwal Pendaftaran 08
September 22 September CPNS
Kabupaten Muara Enim
6. Jadwal Pendaftaran 27 Agustus –
10 September CPNS Kabupaten
Musi Rawas
7. Jadwal Pendaftaran 08
September – 22 September CPNS
Kabupaten Muratara
8. Jadwal Pendaftaran 08
September – 22 September
CPNS Kabupaten Ogan Ilir
9. Jadwal Pendaftaran 08
September -22 September CPNS
Kabupaten OKI
10. Jadwal Pendaftaran 05
September – 19 September CPNS
Kabupaten OKU
11. Jadwal Pendaftaran 03
September – 17 September
CPNS Kabupaten OKU Selatan
12. Jadwal Pendaftaran 08
September – 22 September
CPNS Kabupaten PALI
13. Jadwal Pendaftaran 26
September – 10 Oktober CPNS
Kota Bekasi
14. Jadwal Pendaftaran 15
September – 29 September CPNS
Kota Bogor
15. Jadwal Pendaftaran 03
September – 17 September CPNS
Kota Lubuk Linggau.sbc
Kamis, 28 Mei 2015
Sektor Pertanian dalam Menghadapi (MEA) 2015
Penerapan Teknologi
Inovatif dalam Industri Kelapa Sawit Ramah Lingkungan
Berawal dari share link mengenai seminar sawit yang
diselenggarakan oleh jurusan teknik pertanian dan biosystem ugm di wall
facebook, ada teman yang menanyakan terkait tema dari seminar, adapun tema yang
diangkat pada seminar kali ini adalah “Penerapan Teknologi Inovatif dalam
Industri Kelapa Sawit Ramah Lingkungan”, dan pertanyaan yang dilontarkan adalah
apa sih teknologi ramahlingkungan yang di tawarkan?
Untuk menjawab pertanyaan itu, mungkin saya bukan orang yang
berkompeten, namun ada baiknya ikut mengumpulkan informasi mengenai apa sih
perkebunan kelapa sawit, plus minusnya, dan bagaimana solusi untuk permasalahan
ini.
Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting
penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).
Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan
perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah
penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di
daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, dan Sulawesi.
1. Sejarah
Perkebunan kelapa sawit di Indoensia
Beberapa
sejarah perkebuan kelapa sawit dapat di baca di artikel internet [1] & [2],
berikut ini resume singkat sebagai pemahaman awal.
1848 –
Kelapa sawit pertama kali dikenalkan oleh belanda pada masa penjajahan.
1870 –
Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara sisa benihnya ditanam
di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera Utara.
1911 –
Kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial dengan
perintisnya di Hindia Belanda adalah Adrien Hallet, seorang Belgia, yang lalu
diikuti oleh K. Schadt.
1966 –
Perluasan areal penanaman digalakkan, dipadukan dengan sistem PIR Perkebunan.
Perluasan areal perkebunan kelapa sawit terus berlanjut akibat meningkatnya
harga minyak bumi sehingga peran minyak nabati meningkat sebagai energi
alternatif.
2006 –
Program Revitalisasi Perkebunan, dimana kelapa sawit adalah salah satu
komoditas yang masuk didalam program revitalisasi tersebut. Perkembangan kelapa
sawit yang konsisten dan berkelanjutan akan menjadikan Indonesia sebagai
produsen minyak kelapa sawit nomor satu di dunia[2].
2. Potensi
Pengembangan Kelapa Sawit
Mulai tahun 2006 tersebut pemerintah mulai fokus untuk
mengembangkan perkebunan kelapa sawit dengan pendekatan penerapan teknologi
serta optimasi proses pasca panen. Sejak tahun 2006 produksi minyak sawit
Indonesia telah melampaui produksi minyak sawit Malaysia. Secara bersama
produksi minyak sawit Indonesia dan Malaysia pada tahun 2008 menguasai 85,8%
produksi minyak sawit dunia atau sebesar 42.904 ribu ton [3].
Badrun [3] menyatakan bahwa produktivitas minyak kelapa
sawit sekitar 3,8 ton/ha (2008) setara dengan 9,3 kali dan 5,6 kali lebih
tinggi dibanding produktivitas minyak kedelai, rapeseed, dan bunga matahari.
Kelapa sawit adalah tanaman tahunan yang produktivitasnya mencapai 25 tahun,
sedangkan minyak nabati lainnya adalah budidaya tanaman semusim yang pengolahan
tanahnya dilakukan setiap musim tanam. Dengan demikian budidaya kelapa sawit
lebih hemat energi dan memerlukan lahan lebih sedikit untuk mencapai jumlah
produksi yang sama dibanding minyak nabati lainnya.
3.
Karakteristik Perkebunan Kelapa Sawit
Kelapa sawit memiliki akar serabut yang berfungsi sebagai
penyerap unsur hara dan respirasi tanaman serta sebagai penyangga berdirinya
tanaman. Lubis et al.[4] menyatakan bahwa kelapa sawit dewasa memiliki
8000-10000 akar primer 15-20 meter dari dasar batang dengan diameter 4-10 mm.
Sebagian besar tumbuh medatar sekitar 20-60 cm di bawah permukaan tanah. Batang
kelapa sawit tidak memiliki kambium tajuk dan tidak bercabang. Batang kelapa
sawit berfungsi sebagai penyangga tajuk dan sebagai jalan pengangkutan air dan
hara (zat makan). Pertumbuhan kelapa sawit tidak terbatas, tapi menurut
pertimbangan ekonomisnya hanya sampai umur 25 tahun dengan ketinggian 10-11 m.
Kelapa sawit merupakan jenis tanaman yang banyak membutuhkan
air untuk pertumbuhannya. Adanya perubahan penggunaan lahan dari hutan alami ke
sistem tanaman monokultur seperti perkebunan kelapa sawit akan merubah sistem
dan tatanan neraca air yang ada di wilayah tersebut. Karena mekanisme
tanamannya yang monokultur, baik langsung maupun tidak langsung akan
berpengaruh terhadap neraca air lahan dan ketersediaan air di wilayah tersebut
[5]. akibat dari alih guna lahan ini secara tidak langsung memicu krisis air
dilingkungan sekitar perkebunan sererti diberitakan di bengkulu press [6].
Selain faktor alam, faktor sosial dan kemasyarakatan juga
menjadi bagian yang sensitif dalam menjamin keberlanjutan perkebunan kelapa
sawit, seperti yang kita ketahui saat ini, banyak perusahaan asing dan swasta
yang berperan menjalankan bisnis ini dan tentu saja masyarakat sekitar juga
harus diperhatikan, perihal kesejahteraan serta peluang berbagi hasil.
4.
Perkebunan Kelapa sawit yang ramah lingkungan
Perkebunan
sawit yang ramah lingkungan dicontohkan di Desa Dosan Kecamatan Pusako,
Kabupeten Siak, Riau [7]. beberapa poin penting dalam perkebunan kelapa sawit
ramah lingkungan antara lain:
·
Pemanfaatan lahan non-produktif, memanfaatkan lahan ahan eks
tambang dan lahan non-pertanian dan non-hutan.
·
dari catatan [7] kelompok petani yang berjumlah 201 orang
itu bisa tetap memperoleh kelapa sawit sekitar 800 ton hingga 1000 ton per
bulan.
·
Tidak lagi menggunakan herbisida selama proses produksi,
untuk mengurangi penggunaan bahan kimia yang akan mengurangi kesuburan tanah
dalam jangka panjang serta dampak terhadap pencemaran lingkungan
·
c.Kelompok petani mandiri, dengan kesadaran peningkatan
ekonomi masyarakat harus sejalan dengan perlindungan hutan.
·
Adanya sertifikasi terkait dengan perkebunan kelapa sawit
ramah lingkungan dari Indonesian Sustainable Palm Oil (ISCO) [8].
·
Pengembangan Teknologi kelapa sawit ramah lingkungan,
beberapa teknologi yang diaplikasikan untuk mendukung keberpihakan kepada
lingkungan antara lain seperti yang di kemukakan oleh Aspandi [8] pada
pengelolaan limbah.
Perusahaan menerapkan pengurangan jumlah limbah yang dibuang
ke media lingkungan berdasarkan empat prinsip, yaitu: pengurangan dari sumber
(reduce), sistem daur ulang (recycle), pengambilan (recovery) dan pemanfaatan
kembali (reuse) secara berkelanjutan menuju produksi bersih [9](Casson, A.,
2003 : 24).
Aplikasi
limbah cair pabrik kelapa sawit pada perkebunan kelapa sawit dengan sistem
flatbed [10](Sitorus. 2007: 13-21) yaitu dengan cara :
Limbah cair pabrik kelapa sawit dapat digunakan sebagai
pupuk, Metode aplikasi limbah cair yang umum digunakan adalah sistem flatbed,
yaitu dengan mengalirkan limbah melalui pipa ke bak-bak distribusi dan
selanjutnya ke parit primer dan sekunder .
Pembangunan instalasi aplikasi limbah cair membutuhkan biaya
yang relatif mahal. Namun investasi ini diikuti dengan peningkatan produksi TBS
dan penghematan biaya pupuk sehingga penerimaan juga meningkat. Aplikasi limbah
cair 12,6 mm ECH/ha/bulan dapat menghemat biaya pemupukan hingga 46%/ha. Di
samping itu, aplikasi limbah cair juga akan mengurangi biaya pengolahan limbah.
Limbah cair pabrik kelapa sawit telah banyak digunakan di
perkebunan kelapa sawit baik perkebunan negara maupun perkebunan swasta.
Penggunaan limbah cair mampu meningkatkan produksi dan limbah cair tidak
menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap kualitas air tanah[10]
Perkebunan kelapa sawit ramah lingkungan, karena perkebunan
menyimpan lebih banyak karbon dioksida (CO2) dan melepaskan lebih banyak
oksigen (O2), yang mana ini menguntungkan bagi lingkungan.
Menghadapi Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) 2015
Salah satu jantung perekonomian negara ini,
yakni pertanian, turut diatur di dalamnya. Aturan ini jadi sorotannasional
karena membuka habis-habisan sektor pertanian tanpa proteksi. Misalnya, untuk usaha budidaya tanamanpangan. Dalam
aturan ini, investasi asing dibolehkan hingga 49 persen untuk usaha budidaya
tanaman panganseluas lebih dari 25 hektar, seperti padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar.Usaha industri perkebunan lebih parah lagi.
Pemerintah
membolehkan keberadaan investasi asing untuk perbenihanhingga
95 persen bagi usaha seluas lebih dari 25 hektar, yang berlaku bagi tanaman
jarak, tebu, tembakau, bahanbaku tekstil dan kapas, jambu mete, kelapa, kelapa
sawit; teh, kopi, dan kakao; dan lada, cengkeh, minyak atsiri,tanaman obat,
rempah-rempah, dan karet.
Usaha perkebunan, baik yang terintegrasi
dengan unit pengolahanmaupun tidak, plus industri pengolahannya, juga boleh
dikuasai asing hingga 95 persen.Lalu, untuk usaha perbenihan dan budidaya
hortikultura, seperti anggur, buah semusim, jeruk, apel, buah beri;sayuran
daun, sayuran umbi, dan sayuran buah; tanaman hias dan jamur, dibolehkan
investasi asing maksimal 30persen. Tak ketinggalan untuk usaha pengolahan,
wisata agro hortikultura berikut usaha jasanya (masing-masingmaksimal 30 persen
modal asing); usaha penelitian dan uji mutu hortikultura (maksimal 30 persen
modal asing);penelitian, pengembangan
ilmu, serta teknologi rekayasa (maksimal 49 persen modal asing).
- Argumen pemerintah
Pemerintah mengklaim penerbitan perpres itu
untuk menopang komitmen Indonesia dalam mewujudkanMasyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) pada 2015. MEA merupakan pekerjaan besar, di mana barang, jasa,
buruhterlatih, dan ekspansi modal bisa bergerak bebas dalam satu kawasan. MEA juga berarti penyatuan ekonomi di AsiaTenggara karena
investasi, produksi, dan pasar jadi tidak terbatas untuk menopang rantai
pasokan barang hinggake negara-negara Barat.Dalam hubungan antar-kawasan,
integrasi ekonomi MEA merupakan fondasi untuk membangun poros AsiaTenggara yang
kuat sekaligus menghendaki pengorbanan kedaulatan. Kenyataannya, hampir semua
negaraanggota enggan menjalankannya karena rasa tak saling percaya. Tetapi, dengan kondisi semacam itu pun, PresidenYudhoyono tetap mengumumkan Perpres No 39/2014 dengan dalih optimisme terbentuknya MEA.
Dari situ, upaya untuk mewujudkan masyarakat
ekonomi bersama seolah jadi dambaan yang mau tidak mau harusdipahami jadi
solusi untuk menjawab persoalan perekonomian antarnegara se-ASEAN. Termasuk
dalam hal iniupaya untuk menyelesaikan berbagai persoalan ekonomi di Tanah Air.Padahal, di dalam negeri, sektor pertanian kita masih tertinggal dan dibebani volume impor komoditas pangan
danhortikultura yang terus meningkat, seperti beras, kedelai, jagung, gula,
buah-buahan, dan bawang putih.
Untuk kebutuhan di dalam negeri, data terakhir
2013 menyebutkan ketergantungan pada 100 persen impor gandum, 54persen impor
gula, dan 95 persen bawang putih. Tapi, tahu kebutuhan akan pangan terus
meningkat, pemerintahtak juga melaksanakan upaya nyata untuk mengurangi
ketergantungan impor.Sementara jumlah penduduk miskin di Indonesia terus
bertambah 480.000 jiwa dalam kurun waktu tujuh tahun,menjadi 28 juta jiwa,
terhitung sejak Maret-September 2013. Pola yang berbeda dengan jumlah penduduk
miskin, jumlah petani di Indonesia susut 480.000 setiap tahunnya.
Menurut data BPS, jumlah petani di Indonesia
kini tersisa40 juta per Februari tahun ini, dari sebelumnya 41 juta lebih pada periode Februari
2013.Merujuk pada sumber daya manusia, Indonesia termasuk yang masih rendah
untuk semua bidang. Dari 110,8 jutaorang yang bekerja hingga Agustus 2013,
sebanyak 52 juta tenaga kerja (46,9 persen) berpendidikan SD.Belum lagi
masalah aktual yang juga perlu aksi nyata, misalnya terkait kegagalan panen.
Mulai dari akibat seranganhama pengganggu tanaman karena kemarau basah tiga
tahun terakhir sampai penggunaan pestisida berlebihan,bencana banjir, dan kekeringan (Dwi Andreas Santosa, Kompas, 14/2/2014).
Sementara dukungan pemerintah untukadaptasi
dan mitigasi guna mengantisipasi
penurunan produksi kerap tertinggal.Jika
mengacu pada kondisi riil yang ada, apakah semua data statistik itu cukup
menguatkan argumen pemerintahuntuk nyemplung ke wadah masyarakat bersama? Atau setidaknya apakah pemerintah sudah bertanya kepadamasyarakat
mengenai kesiapan mereka berbaur dalam MEA? Berkaitan dengan antisipasi dampak
burukperdagangan bebas, selama ini ASEAN tak pernah memberikan perhatian secara
khusus. Ini karena ASEAN lagi-lagihanya memusatkan perhatian pada perdagangan
bebas sebagai penggerak utama integrasi. Dari situ, sentralitasASEAN seperti
bergantung sepenuhnya pada pemikiran para pemimpin negara meski masyarakat
sipil berusahamelibatkan diri melalui dialog tahunan Forum Masyarakat ASEAN.
Alhasil berbagai perjanjian ekonomi kawasan
dan kebijakan nasional dalam rangka MEA otomatis jadi hukum yangasing bagi
petani kita karena hanya bisa dibuat dan bahkan dipahami oleh individu yang
berbekal pendidikankhusus. Beragam perjanjian ASEAN yang tak bisa diubah ini
jelas merugikan Indonesia. Terlebih proses negosiasiperdagangan bebas di ASEAN
ini berlangsung secara top-down sehingga praktis meminggirkan kaum tani.
Petanikita sebagai elemen penting perekonomian nasional akan memasuki pasar
bebas kawasan sendirian tanpaperlindungan dari pemerintah. Bappenas belum
menyiapkan strategi pertanian nasional menghadapi MEA. Entahdengan cara apa pemerintah bisa menyejahterakan petani di era MEA.
- Tugas utama
Terbitnya daftar negatif investasi
lewat Perpres No 39/2014 dan berlakunya MEA 2015 lebihmenguntungkan petani dari
negara tertentu. Argumennya tentu merujuk kemampuan mereka memproduksipangan
yang tinggi, penguasaan ilmu pertanian, dan koneksi usaha yang memadai. Contoh
nyata, satu pabrik guladi Thailand dapat menghasilkan hingga 13.000 ton gula per hari, sedangkan Indonesia hanya mampu memproduksi3.000 ton per hari.Dengan begitu, semua peluang dan kesempatan
perdagangan bebas akan mudah mereka raih.
Petani di Indonesiayang sebagian besar berusia
nonproduktif (55-60 tahun) hanya akan jadi penonton karena minus modal,
miskininformasi, dan jaringan.Indonesia memiliki populasi, luas kawasan, dan
ekonomi terbesar di ASEAN. Dengan modal itu, seharusnyapemerintah lebih tanggap
terhadap kepentingan nasional sebelum bereaksi terhadap berbagai isu kawasan. Karenaitu, dalam waktu yang sangat singkat, pemerintah
punya sederet tugas mendesak untuk memperkuat sektorpertanian.
Pertama, pemerintah belum menghitung secara
persis kesiapan dan daya dukung nasional dalam menghadapi
pasarbebas. Itu sebabnya, Perpres No
39/2014 harus segera dievaluasi, baik terkait sektor pertanian maupun
bidangpenting lain, seperti jasa, manufaktur, dan energi.Kedua, gula dari Thailand dan beras dari Vietnam sedang
merajai ASEAN. Indonesia bakal sulit bersaing pada duakomoditas tersebut. Maka,
pemerintah harus segera mendongkrak kapasitas produksi, kualitas pengetahuan,
danpermodalan agar Indonesia tidak bergantung pada impor. Terlebih akibat peningkatan konsumsi dan pertumbuhanpopulasi, pasokan pangan dunia
semakin seret.
Tiongkok menargetkan impor beras hingga 4 juta
ton pada tahunini, sementara Filipina menetapkan
1,2 juta ton pasokan beras dari impor dan Malaysia 1,1 juta ton.Ketiga, Pemerintah Indonesia perlu menyiapkan perlindungan tarif
bagi petani dengan penetapan tarif maksimaluntuk produk impor, khususnya padi,
jagung, gula, teh, kopi, buah-buahan, sayur-mayur, dan pelbagai
produkhortikultura lain yang merupakan sumber mata pencaharian dan pangan penting penopang kecukupan gizi
bangsa.
Keempat, pemerintah perlu terus-menerus
menyediakan subsidi dan pengadaan kredit lunak bagi petani gunameningkatkan
kemampuan mereka memasok kebutuhan pertanian seperti benih dan
pupuk.Konsistensi strategi pertanian jangka panjang yang mampu melindungi
petani mulai dari praproduksi hinggadistribusi
akan jauh lebih mulia ketimbang mengandalkan usaha asing yang lantas melemahkan
sektor pertanian diIndonesia. Jadi, pertanyaannya bukan soal mampu atau
tidaknya, melainkan kemauan dan komitmen pemerintahmemulihkan peran dalam melindungi
bangsa.
Bahan
bacaan
[1]
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa_sawit
[2]
http://peperonity.com/go/sites/mview/agro-lestarie/24016476
[3]
Badrun, M. 2010. Lintasan 30 Pengembangan Kelapa Sawit. Direktorat Jenderal
Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia ISBN 978-979-1109-18-5.
Jakarta Indonesia.
[4] Lubis
et al.1989. dari
http://ghinaghufrona.blogspot.jp/2011/07/serba-serbi-kelapa-sawit.html
[5] http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Estimasi-nilai-ekonomi-lingkungan-perkebunan-kelapa-sawit-ditinjau-dari-neraca-air-tanaman-kelapa-sawit-studi-kasus-perkebunan-kelapa-sawit-di-Kecamatan-Dayun.pdf
[6]
http://bengkuluekspress.com/kebun-sawit-picu-krisis-air-bersih/
[7]
http://www.beritalingkungan.com/2012/07/ini-dia-praktek-perkebunan-sawit-ramah.html
[8]
Aspandi, Pino.
http://uripsantoso.wordpress.com/2012/06/13/industri-kelapa-sawit-sebagai-solusi-alternatif-penghasil-energi-yang-ramah-lingkungan/
[9]
Casson, A., Oil Palm, Soybeans & Critical Habitat Loss: a review prepared
for the WWF Forest Conversion Initiative, WWF Forest Conversion Initiative,
Switzerland, 2003.
[10]
Sitorus, Henry., Kerusakan Lingkungan Oleh Limbah Industri Adalah Masalah
Itikad. Universitas Sumatera Utara,
Selasa, 26 Mei 2015
Hama Pada Kedelai
BAB 1
PENDAHULUAN
Kedelai merupakan tanaman yang strategis di dunia petanian. Seiring dengan
pemanfaatan kedelai untuk bebagai bahan makanan, seperti tempe, tahu, kecap, tauco
dan sebagainya, banyak masyarakat indonesia yang memiliki ketergantungan
terhadap pengkonsumsian kedelai.
Makanan yang terbuat atau berbahan dasar kedelai dipercaya mengandung
protein yang tinggi dan merupakan makanan rakyat sehari-hari. Namun yang menjadi
permasalahan adalah dalam pemenuhan permintaan akan kacang kedelai. Pemerintah
membuat kebijakan impor kedelai dari negara lain seperti Amerika dan Cina. Hal ini
dikarenakan Indonesi belum mampu membudidayakan kacang kedelai tesebut dengan
baik. Berkaitan dengan kondisi tempat dan lingkungan yang sesuai sabagai tempat
tumbuhnya kedelai. Kalaupun bisa, hasil yang diperoleh tidak akan sebaik kedelai
produk di impor. Kendala lain yang ditemukan dalam pembudidayaan kedelai ini
adalah hama dan penyakit yang menyerang. Adapun hama dan penyakit yang
teridentifikasi adalah Ulat penggerek polong, Ulat jengkal, Kepik hijau, Penyakit
karat, dan Antraknosa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hama
A. Ulat penggerek polong (Etiella zinckenella)
Penggerek polong dikenal dengan nama Etiella zinckenella, E.
Hobsoni, Pod Borer, atau Lima Bean Borer. Hama ini merupakan hama utama
pada kedelai, selain kumbang kedelai. Tanaman inang hama ini antara lain
Crotalaria strata, orok-orok, kacang tunggak, kacang krotok, dan Teprosia
candida.
Klasifikasi
Class : Insecta
Order : Lepidoptera
Family : Pyralidae
Subfamily : Phycitinae
Genus : Etiella
Species : Etiella zinckenella
Gejala
Gejala kerusakan tanaman akibat serangan hama ini adalah terdapatnya bintik
atau lubang berwarna cokelat tua pada kulit polong, bekas jalan masuk larva ke
dalam biji. Seringkali, pada lubang bekas gereka terdapat butir-butir kotoran
kering yang berwarna coklat muda dan terikat benang pintal atau sisa-sisa biji
terbalut benang pintal.
Merusak biji dengan menggerek kulit polong muda dan kemudian masuk serta
menggerek biji, sebelum menggerek larva baru menetas menutupi dirinya
dengan selubung putih hingga ada bintik coklat tua sebagai jalan masuk hama
tersebut.
Morfologi dan biologi
Hama ini mempunyai panjang tubuhnya antara 8-11 mm, panjang sayapnya
antara 19-27 mm,sayapnya lebih panjang daripada abdomen. Perkembangan
telurnya antara 4-21 hari , larvanya antara 19-40 hari,sedangkan perkembangan
pupanya antara 12-18 hari, umur imago lebih kurang 20 hari, rata-rata
imagonya bertelur antara 100-600 butir telur dan perkembangannya tergantung
pada suhu lingkungan.
Ngengat hama ini berwarna keabu-abuan pada bagian tepi sayap ada pembatas
berwarna kuning muda, rentangan sayapnya antara 24-27 mm. Telur berwarna
putih mengilap dan berubah menjadi kemerah-merahan larvanya berwarna putih
kekuningan. Kepala lebih besar dari pada badan dan berwarna coklat sampai
hitam.
Ekologi
Penyebaran hama ini dominan pada daerah tropis. Hama ini umumnya
menyerang pada bulan mei hingga juni tetapi umumnya pada pada pertengahan
bulan juni. Selain pada kedelai, hama ini juga menyerang Crotalaria striata,
kacang tunggak, kacang kratok (Phaseolus lunatus), Tephrosia candida, kacang
hijau dan kacang tanah
Siklus hidup
Telur diletakkan berkelompok 4-15 butir di bagian bawah daun, kelopak bunga
atau pada polong. Telur berbentuk lonjong, diameter 0,6 mm. pada saat
diletakkan telur berbah kemerahan dan berwarna warna putih mengkilap,
kemudian berwarna jingga ketika akan menetas. Setelah 3-4 hari, telur menetas
dan keluar ulat berwarna putih kekuningan, kemudian berubah menjadi hijau
dengan garis merah memanjang . Ulat instar 1 dan 2 menggerek polong daun,
menggerek biji dan hidup di dalam biji. Setelah instar 2, ulat hidup di luar biji.
Dalam satu polong sering dijumpai lebih dari 1 ekor ulat. Ulat instar akhir
mempunyai panjang 13-15 mm dengan lebar 2-3 mm. Kepompong berawarna
coklat dengan panjang 8-10 mm dan lebar 2 mm, dibentuk dalam tanah dengan
terlebih dahulu membuat sel dari tanah. Setelah 9-15 hari, kepompong berubah
menjadi ngengat.
Pengendalian
1. Pengolahan tanah minimum 1 (satu) kali
2. Jarak tanam 30 cm x 20 cm
3. Cara tanam yaitu tunggal 2 - 3 cm
4. Jumlah tanaman per rumpun adalah 2 benih per lobang
5. Pemupukan Urea 50 kg, TSP 100 kg dan KCL 100 kg/ha
6. Penyiangan dilakukan 2 kali yaitu 20 dan 40 hari setelah tanam
7. Pembumbunan dilakukan 1 kali yaitu 20 hari setelah tanam
8. Pengendalian hama dan penyakit yaitu:
- Untuk perlakuan benih digunakan Furadan minimal 3 gram
- Selama penanaman digunakan Decis 2,5 EC dalam takaran 0,5 cc /
liter dan Metonyl 2 cc per liter pada umur 25 hari setelah tanam.
9. Musuh alami menggunakan Parasitoid telur, Trichogrammatoidea
bactrae bactrae (Hymenoptera: Trichogrammatidae). Parasitoid larva,
Baeognatha spp.dan Phanerotoma sp. (Hymenoptera: Braconidae
10. Semprot insektisida
B. Kepik Hijau Nezara viridula (hama penghisap polong)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia (Hewan)
Filum : Arthropoda (arthropoda)
Kelas : Insecta (Serangga)
Order : Hemiptera
Subordo : Heteroptera
Family : Pentatomidae
Subfamily : Pentatominae
Genus : Nezara
Species : Nezara viridula
Daur hidup
Panjang 16 mm, telur di bawah permukaan daun, berkelompok. Setelah 6
haritelur menetas menjadi nimfa (kepik muda), yang berwarna hitam bintik
putih. Pagihari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong,
memakanpolong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1
sampai 6bulan.
Morfologi dan biologi
Hama kepik hijau ini pada stadia imago berwarna hijau polos, kepala
berwarna hijau serna pronotumnya berwarna jingga dan kuning keemasan,
kuning kehijauan dengan tiga bintik berwarn hijau dan kuning polos. Telur
diletakkan berkelompok (10-90 butir/kelompok) pada permukaan bawah daun.
Nimfa terdiri dari 5 instar. Instar awal hidup bergerombol di sekitar bekas telur,
kemudian menyebar. Pada kedelai nimfa dan imago terutama mengisap polong.
Gejala
Gejala serangan hama kepik hijau menyerang Polong dan biji menjadi
mengempis, polong gugur, biji menjadi busuk, hingga berwarna hitam. Kulit
biji menjadi keriput dan adanya bercak coklat pada kulit biji. Periode kritis
tanaman terhadap serangan penghisap polong ini adalah pada stadia pengisian
biji. Nimfa dan imago merusak polong dan biji kedelai dengan cara mengisap
cairan biji. Serangan yang terjadi pada fase pertumbuhan polong dan
perkembangan biji menyebabkan polong dan biji kempis, kemudian mengering.
Serangan terhadap polong muda menyebabkan biji kempis dan seringkali
polong gugur. Serangan yang terjadi pada fase pengisian biji menyebabkan biji
menghitam dan busuk.
Ekologi
Tanaman inangnya yaitu tanaman kedelai, kacang hijau, kacang
tunggak, orok-orok, kacang gede, jagung ,padi dan kapas.
Pengendalian
Pengendalian hama perusak polong dapat dilakukan dengan beberapa cara
antara lain: Menanam varietas unggul seperti: varietas wilis, varietas Orba
(1974),varietas Galunggung (1981), Varietas Guntur (1982), dan varietas
Lokon (1982).
Persiapan Lahan
Persiapan lahan penanamannya di areal persawahan dapat dilakukan
secara sederhana. Mula-mula jerami padi yang tersisa dibersihkan, kemudian
dikumpulkan,dan dibiarkan mengering.
Selanjutnya, dibuat petak-petak penanaman dengan lebar 3 m - 10 m,
yang panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan. Diantara petak penanaman
dibuat saluran drainase selebar 25 cm - 30 cm,dengan kedalaman 30 cm.
Setelah didiamkan selama 7-10 hari, tanah siap ditanami.
Pemeliharaan
Untuk mengurangi penguapan tanah pada lahan, dapat
digunakan mulsa berupa jerami kering. Mulsa ditebarkan di antara
barisan tempat penanaman benih dengan ketebalan antara 3 cm – 5 cm
pergiliran tanaman atau rotasi tanaman dengan tanaman lain yang bukan satu famili
penanaman serempak,
pengamatan secara intensif sebelum dilakukan pengendalian dengan
menggunakan insektisida.
Penggunaan insektisida akan cukup efektif secara ekonomi jika intensitas
serangan penggerek polong lebih dari 2 % atau jika ditemukan sepasang
populasi penghisap polong dewasa atau kepik hijau dewasa pada umut 45 hari
setelah tanam.
Musuh alami menggunakan Parasitoid telur: Ooencyrtus malayensis Ferriere
(Hymenoptera: Encyrtidae), Trissolcus basalis
C. Hama kumbang-kumbangan (Epilachana Soyae)
Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Cocynelidae
Genus : Epilachna
Species : Epilachna soyae
Morfologi
Kumbang berwarna merah dan larvanya yang berbulu duri, pemakan
daun dan merusak bunga.Bentuk sayapnya keras dan ada yang lunak,tipe
mulutnya menggiggit mengunyah
Siklus hidup
Telur kumbang ini diletakkan dibawah permukaan daun secara
berkelompok,lamanya stadia telur antara 4-5 hari, sedangkan stadia larvanya
kurang lebih antara 16 hari.
Gejala
Pada hama kumbang ini serangannya yaitu memakan daun tetapi
masih ada lapisan daun yang tertinggal seperti tulang daun hingga daun menjadi
transparan.Menyerang tanaman berjaringan lunak dan lebih menyukai pada
bagian ujung pucuk daun.
Ekologi
Tanaman inangnya seperti tanaman kacang- kacangan contohnya tanaman
kedelai.
Pengendalian
· Rotasi tanaman atau pergiliran tanaman
· Pengendalian secara kimiawi dengan insektisida
· Secara mekanis hamanya langsung diambil dan dibunuh
· Pengendalian secara hayati dengan menggunakan predator atau musuh alami
D. Ulat Jengkal (Green Semilooper)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Lepidoptera
Family : Noctuidae
Genus : Plusia
Spesies : plusia chalcites
Gejala
Gejala kerusakan akibat serangan ulat jengkal adalah kerusakan daun
dari arah pinggir. Serangan berat mengakibatkan kerusakan daun hingga hanya
tersisa tulang-tulang daun.
Serangan larva, instar muda,menyebabkan bercak- bercak putih
karena yang tinggal hanyaepidermis dan tulang daunnya. Sebagian larva yang
lebih besar dapat menyebabkan daun terserang habis, serangan larva terjadi
pada stadia vegetative.
Morfologi
Panjang ulat sekitar 2 cm, jika bejalan ulat melengkung seperti orang mengukur
panjang dengan jengkal panjang tangan. Ulat yang masih muda berwarna
bening. Sementara itu ulat dewasa berwrana hijau seperti daun tembakau
dengan garis samping berwarna lebih muda. Badannya mengecil dari belakang
ke kepala. Kepalanya dapat berukuran kecil. Hama ini memiliki ciri-ciri:
berukuran 1.5-2.0mm menekan pencemaran warna hitam mengkilat
Pengendalian secara kultur satu ekor betina dapat Berkembang biak cepat
menghasilkan telur 100-300 butir selama perode dua minggu Bentuk telur lalat
kacang adalah lonjong, panjang 0.28-0.36 lebar 0.12-0.20mm, berwarna putih.
Telur menetas tanam serentak dalam setelah umur 2-4 hari. larva berwarna
hijau pemangsa segala jenis terang dan hidup dalam tanaman (polifag)dan
gulungan daun muda.stadium yang
- Pupa dibentuk dalam membahayakan adalah gulungan daun yang
larva.direkatkan satu sama lain dengan zat perekat dari
- Larva menyerang seluruh hama tersebut.bagian tanaman, terutama daundaunnyasehinggamenjadi
rusak tidak beraturan.
Ekologi
Jenis ulat jengkal ini sering menyerang kedelai, tomat, buncis, kacangkacangan
dan kentang. Warnanya hijau dan makannya serakah.
Daur hidup
Ngengat betina meletakkan telur pada permukaan permukaan bawah
daun secara satu persatu. Mula-mula telur berwarna putih kemudian berubah
menjadi kuning. Setelah 3-4 hari, telur akan menetas. Ulat yang keluar
berwarna hijau dan dikenal dengan sebutan ulat jengkal karena perilaku
jalannya. Panjang tubuh ulat yang telah mencapai pertumbuhan pennuh sekitar
40 mm. Ulat dewasa membentuk kepompong dalam daun yang dianyam.
Setelah 7 hari, kepompong tumbuh menjadi ngengat.
Pengendalian
· Pengolahan lahan seblum digunakan lahan sebaiknya dicangkul dan
diberakan beberapa saat agar hama yang ada didalam tanah dapat
terangkat ke permukaan dan terkena matahari dan akan mati.
· Pengendalian secara mekanis dengan sanitasi lahan dari gulma sebelum
penanaman maupun setelah penanaman, atau bagian tanaman yang
terkena hama tersebut dapat diambil secara langsung, dipijit dan
dimatikan.
· Penegendalian secara teknis :
- Penggunaan mulsa jerami
- Pergiliran tanaman
- Waktu tanam secara serempak
- Rotasi tanaman dengan serempak pada areal memutus siklus
- Pengumpulan larva ulat jengkal
· Pengendalian secara biologis antara lain: penggunaan parasitoid
Trichogrammatoidea, Pergiliran tanaman, Insektisidabactrae-bactrae
yaitu penggunaan Nuclear (Spodotera lituraF) Polyhidrosis Virus (NPV)
untuk ulat grayak Spo-dopteralitura(SlNPV)
· Penyemprotan insektisida
Ciri biologiselektif apabila populasi hama mencapai 85 ekor
- Imago serangga dewasa instar 1 atau 32 instar 2 meletakkan
telurnya di atau 17 ekor instar 3per per mukaan bawah daun12
tanaman. Jenis insektisida yang mangkus
- Dekasulfan kepompong dan dalam 350 EC, folimat 500 SL,
anyaman daun, Gusadrin 150 WSC,kemudian berubah Hostathion 40
EC, atau menjadi pupa.Matador 25 EC sesuai konsentrasi yang
ditentukan.
2.2. Penyakit pada tanaman kedelai
A. Karat Kedelai
Penyakit karat kedelai disebabkan oleh cendawan Phakopsora pachyrhizi
Gejala
Gejala kerusakan tanaman akibat serangan penyakit karat kedelai
adalah terdapatnya bintik-bintik kecil yang kemudian berubah menjadi bercakbercak
berwarna coklat pada bagian bawah daun, yaitu uredium penghasil
uredospora. Serangan berat menyebabkan daun gugur dan polong hampa.
Terjadi bercak- bercak kecil berwarna cokelat kelabu atau bercak yang
sedikit demi sedikit berubah menjadi cokelat atau coklat tua.Bercak karat
terlihat sebelum bisul- bisul(pustule) pecah.Bercak tampak bersudut – sudut
karena dibatasi oleh tulang- tulang daun tempatnya didekat daun yang
terinfeksi. Biasanya dimukai dari daun bawah baru kemudian ke daun yang
lebih muda (di atas).
Ekologi
Tanaman Inang cendawan-cendawan tersebut antara lain tanaman
komak, bengkuang, kacang krotok, kacang polong, kacang kapri, kacang
panjang, dan kacang asu. Penyakit karat kedelai biasanya mulai menyerang
pada saat tanaman berumur 3-4 minggu setelah tanam.
Siklus penyakit dan epidemiologi
Epidemi didorong oleh panjangnya waktu daun dalam kondisi basah
dengan temperatur kurang dari 280 C. Perkecambahan spora dan penetrasi spora
membutuhkan air bebas dan terjadi pada suhu 8-280 C. uredia muncul 9-10 hari
setelah infeksi, dan urediospora diproduksi setelah 3 minggu. Kondisi lembab
yang panjang dan periode dingin dibutuhkan untuk menginfeksi daun-daun dan
sporulasi. Penyebaran urediniospora dibantu oleh hembusan angin pada waktu
hujan. Patogen ini tidak ditularkan melalui benih.
Pengendalian
Pengendalian penyakit karat kedelai dapat dilakukan dengan beberapa
cara. Oleh karena intensitas serangan penyakit ini dipengaruhi oleh
kelembaban, curah hujan, intensitas sinar matahari, dan kerapatan daun
tanaman; maka perlu digunakan varietas kedelai yang toleran antara lain
Sompo, Kerinci, Polosari, dan Tambora, terutama di daerah kronis.
- Pengendalian juga dilakukan dengan mengatur jarak tanam dan perlakukan
budidaya tanaman secara benar. Jika dipandang perlu,
- Pengendalian dengan penyemprotan fungsisida.misalnya marikoseb,
tradimefon, bitertanol, difenokonazol.
- Penggunaan varietas tahan seperti petek, mojosari dan lainnnya.
- Menanam secara serempak pada awal musim kemarau atau musim penghujan
dengan curah hujan rata- rata 50 mm/ hari.
Gambar gejala serangan Karat Kedelai
3. Penyakit bercak daun target spot (Corynespora cassiicola)
Gejala serangan
Bercak coklat kemerahan timbul pada daun, batang, polong, biji,
hipokotil, dan akar, dengan diameter 10-15 mm. kadang-kadang mengalami
sonasi, yaitu membentuk lingkaran seperti pada papan tembak.
Siklus Penyakit dan epidemiologi
Patogen bertahan pada batang, akar, biji dan mampu bertahan di dalam
tanah yang tidak diusahakan selama lebih dari 2 tahun. Infeksi hanya terjadi
bila kelembaban udara relatif 80% atau lebih atau terjadi air bebas di atas daun.
Cuaca kering menghambat pertumbuhan jamur pada daun dan akar. Infeksi
pada batang dan akar terjadi pada awal fase pertumbuhan tanaman. Gejala
terlihat pada 3 minggu setelah tanaman tumbuh. Suhu tanah optimal untuk
menginfeksi dan perkembangan penyakit selanjutnya adalah 15-180 C. Pada
200C gejala penyakit tidak terlalu parah dan akar terbentuk normal. Patogen
dapat hidup dan menyerang bermacam-macam tumbuhan (kosmopolitan), dan
di negara tropis keberadaannya sangat melimpah.
Pengendalian
· Perawatan benih terutama pada biji terinfeksi
· Membenam sisa tanaman terinfeksi
· Aplikasi fungisida benomil, klorotanil, kaptan.
Gambar daun kedelai yang terserang Target Spot
4. Antraknosa (Collecticum dematium var truncatum dan Collecticum
destructivum)
Gejala serangan
Penyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun.
Akibat serangan adalah perkecambahan biji terganggu,kadang-kadang bagianbagian
yang terserang tidak menujukkan gejala. Gejala hanya timbul bila
kondisi menguntungkan perkembangan jamur. Tulang daun pda permukaan
bawah tanaman terserang biasanya menebal dengan warna kecoklatan. Pada
batang akan timbul bintik-bintik hitam berupa duri-duri jamur yang menjadi ciri
khas.
Siklus penyakit dan Epidemiologi
Patogen bertahan dalam bentuk miselium pada residu tanaman atau
pada biji terinfeksi. Miselium menjadi penyebab tanaman terinfeksi tanpa
menimbulkan perkembangan gejala sampai tanaman menjelang masak. Infeksi
batang dan polong terjadi selama fase reproduksi apabila cuaca lembab dan
hangat.
Pengendalian
· Menanam benih kualitas tinggi dan bebas patogen
· Perawatan benih terutama pada benih terinfeksi
· Membenamkan sisa tanaman terinfeksi
· Aplikasi fungisida benomil, krolotalonil, captan pada fase berbunga sampai
pengisian polong
· Rotasi denga tanaman selain kacang – kacangan
Gambar gejala serangan Antraknosa
Kerusakan pada biji Kedelai Kerusakan pada tanaman Kedelai
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kedelai merupakan salah satu sumber protein terbesar yang dikonsumsi
masyarakat indonesia hampir setiap hari. Salah satu kendala yang ditemukan dalam
pembudidayaan kedelai ini adalah hama dan penyakit yang menyerang. Adapun hama
dan penyakit yang teridentifikasi adalah Ulat penggerek polong, Ulat jengkal, Kepik
hijau, Penyakit karat, dan Antraknosa.
PENDAHULUAN
Kedelai merupakan tanaman yang strategis di dunia petanian. Seiring dengan
pemanfaatan kedelai untuk bebagai bahan makanan, seperti tempe, tahu, kecap, tauco
dan sebagainya, banyak masyarakat indonesia yang memiliki ketergantungan
terhadap pengkonsumsian kedelai.
Makanan yang terbuat atau berbahan dasar kedelai dipercaya mengandung
protein yang tinggi dan merupakan makanan rakyat sehari-hari. Namun yang menjadi
permasalahan adalah dalam pemenuhan permintaan akan kacang kedelai. Pemerintah
membuat kebijakan impor kedelai dari negara lain seperti Amerika dan Cina. Hal ini
dikarenakan Indonesi belum mampu membudidayakan kacang kedelai tesebut dengan
baik. Berkaitan dengan kondisi tempat dan lingkungan yang sesuai sabagai tempat
tumbuhnya kedelai. Kalaupun bisa, hasil yang diperoleh tidak akan sebaik kedelai
produk di impor. Kendala lain yang ditemukan dalam pembudidayaan kedelai ini
adalah hama dan penyakit yang menyerang. Adapun hama dan penyakit yang
teridentifikasi adalah Ulat penggerek polong, Ulat jengkal, Kepik hijau, Penyakit
karat, dan Antraknosa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hama
A. Ulat penggerek polong (Etiella zinckenella)
Penggerek polong dikenal dengan nama Etiella zinckenella, E.
Hobsoni, Pod Borer, atau Lima Bean Borer. Hama ini merupakan hama utama
pada kedelai, selain kumbang kedelai. Tanaman inang hama ini antara lain
Crotalaria strata, orok-orok, kacang tunggak, kacang krotok, dan Teprosia
candida.
Klasifikasi
Class : Insecta
Order : Lepidoptera
Family : Pyralidae
Subfamily : Phycitinae
Genus : Etiella
Species : Etiella zinckenella
Gejala
Gejala kerusakan tanaman akibat serangan hama ini adalah terdapatnya bintik
atau lubang berwarna cokelat tua pada kulit polong, bekas jalan masuk larva ke
dalam biji. Seringkali, pada lubang bekas gereka terdapat butir-butir kotoran
kering yang berwarna coklat muda dan terikat benang pintal atau sisa-sisa biji
terbalut benang pintal.
Merusak biji dengan menggerek kulit polong muda dan kemudian masuk serta
menggerek biji, sebelum menggerek larva baru menetas menutupi dirinya
dengan selubung putih hingga ada bintik coklat tua sebagai jalan masuk hama
tersebut.
Morfologi dan biologi
Hama ini mempunyai panjang tubuhnya antara 8-11 mm, panjang sayapnya
antara 19-27 mm,sayapnya lebih panjang daripada abdomen. Perkembangan
telurnya antara 4-21 hari , larvanya antara 19-40 hari,sedangkan perkembangan
pupanya antara 12-18 hari, umur imago lebih kurang 20 hari, rata-rata
imagonya bertelur antara 100-600 butir telur dan perkembangannya tergantung
pada suhu lingkungan.
Ngengat hama ini berwarna keabu-abuan pada bagian tepi sayap ada pembatas
berwarna kuning muda, rentangan sayapnya antara 24-27 mm. Telur berwarna
putih mengilap dan berubah menjadi kemerah-merahan larvanya berwarna putih
kekuningan. Kepala lebih besar dari pada badan dan berwarna coklat sampai
hitam.
Ekologi
Penyebaran hama ini dominan pada daerah tropis. Hama ini umumnya
menyerang pada bulan mei hingga juni tetapi umumnya pada pada pertengahan
bulan juni. Selain pada kedelai, hama ini juga menyerang Crotalaria striata,
kacang tunggak, kacang kratok (Phaseolus lunatus), Tephrosia candida, kacang
hijau dan kacang tanah
Siklus hidup
Telur diletakkan berkelompok 4-15 butir di bagian bawah daun, kelopak bunga
atau pada polong. Telur berbentuk lonjong, diameter 0,6 mm. pada saat
diletakkan telur berbah kemerahan dan berwarna warna putih mengkilap,
kemudian berwarna jingga ketika akan menetas. Setelah 3-4 hari, telur menetas
dan keluar ulat berwarna putih kekuningan, kemudian berubah menjadi hijau
dengan garis merah memanjang . Ulat instar 1 dan 2 menggerek polong daun,
menggerek biji dan hidup di dalam biji. Setelah instar 2, ulat hidup di luar biji.
Dalam satu polong sering dijumpai lebih dari 1 ekor ulat. Ulat instar akhir
mempunyai panjang 13-15 mm dengan lebar 2-3 mm. Kepompong berawarna
coklat dengan panjang 8-10 mm dan lebar 2 mm, dibentuk dalam tanah dengan
terlebih dahulu membuat sel dari tanah. Setelah 9-15 hari, kepompong berubah
menjadi ngengat.
Pengendalian
1. Pengolahan tanah minimum 1 (satu) kali
2. Jarak tanam 30 cm x 20 cm
3. Cara tanam yaitu tunggal 2 - 3 cm
4. Jumlah tanaman per rumpun adalah 2 benih per lobang
5. Pemupukan Urea 50 kg, TSP 100 kg dan KCL 100 kg/ha
6. Penyiangan dilakukan 2 kali yaitu 20 dan 40 hari setelah tanam
7. Pembumbunan dilakukan 1 kali yaitu 20 hari setelah tanam
8. Pengendalian hama dan penyakit yaitu:
- Untuk perlakuan benih digunakan Furadan minimal 3 gram
- Selama penanaman digunakan Decis 2,5 EC dalam takaran 0,5 cc /
liter dan Metonyl 2 cc per liter pada umur 25 hari setelah tanam.
9. Musuh alami menggunakan Parasitoid telur, Trichogrammatoidea
bactrae bactrae (Hymenoptera: Trichogrammatidae). Parasitoid larva,
Baeognatha spp.dan Phanerotoma sp. (Hymenoptera: Braconidae
10. Semprot insektisida
B. Kepik Hijau Nezara viridula (hama penghisap polong)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia (Hewan)
Filum : Arthropoda (arthropoda)
Kelas : Insecta (Serangga)
Order : Hemiptera
Subordo : Heteroptera
Family : Pentatomidae
Subfamily : Pentatominae
Genus : Nezara
Species : Nezara viridula
Daur hidup
Panjang 16 mm, telur di bawah permukaan daun, berkelompok. Setelah 6
haritelur menetas menjadi nimfa (kepik muda), yang berwarna hitam bintik
putih. Pagihari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong,
memakanpolong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1
sampai 6bulan.
Morfologi dan biologi
Hama kepik hijau ini pada stadia imago berwarna hijau polos, kepala
berwarna hijau serna pronotumnya berwarna jingga dan kuning keemasan,
kuning kehijauan dengan tiga bintik berwarn hijau dan kuning polos. Telur
diletakkan berkelompok (10-90 butir/kelompok) pada permukaan bawah daun.
Nimfa terdiri dari 5 instar. Instar awal hidup bergerombol di sekitar bekas telur,
kemudian menyebar. Pada kedelai nimfa dan imago terutama mengisap polong.
Gejala
Gejala serangan hama kepik hijau menyerang Polong dan biji menjadi
mengempis, polong gugur, biji menjadi busuk, hingga berwarna hitam. Kulit
biji menjadi keriput dan adanya bercak coklat pada kulit biji. Periode kritis
tanaman terhadap serangan penghisap polong ini adalah pada stadia pengisian
biji. Nimfa dan imago merusak polong dan biji kedelai dengan cara mengisap
cairan biji. Serangan yang terjadi pada fase pertumbuhan polong dan
perkembangan biji menyebabkan polong dan biji kempis, kemudian mengering.
Serangan terhadap polong muda menyebabkan biji kempis dan seringkali
polong gugur. Serangan yang terjadi pada fase pengisian biji menyebabkan biji
menghitam dan busuk.
Ekologi
Tanaman inangnya yaitu tanaman kedelai, kacang hijau, kacang
tunggak, orok-orok, kacang gede, jagung ,padi dan kapas.
Pengendalian
Pengendalian hama perusak polong dapat dilakukan dengan beberapa cara
antara lain: Menanam varietas unggul seperti: varietas wilis, varietas Orba
(1974),varietas Galunggung (1981), Varietas Guntur (1982), dan varietas
Lokon (1982).
Persiapan Lahan
Persiapan lahan penanamannya di areal persawahan dapat dilakukan
secara sederhana. Mula-mula jerami padi yang tersisa dibersihkan, kemudian
dikumpulkan,dan dibiarkan mengering.
Selanjutnya, dibuat petak-petak penanaman dengan lebar 3 m - 10 m,
yang panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan. Diantara petak penanaman
dibuat saluran drainase selebar 25 cm - 30 cm,dengan kedalaman 30 cm.
Setelah didiamkan selama 7-10 hari, tanah siap ditanami.
Pemeliharaan
Untuk mengurangi penguapan tanah pada lahan, dapat
digunakan mulsa berupa jerami kering. Mulsa ditebarkan di antara
barisan tempat penanaman benih dengan ketebalan antara 3 cm – 5 cm
pergiliran tanaman atau rotasi tanaman dengan tanaman lain yang bukan satu famili
penanaman serempak,
pengamatan secara intensif sebelum dilakukan pengendalian dengan
menggunakan insektisida.
Penggunaan insektisida akan cukup efektif secara ekonomi jika intensitas
serangan penggerek polong lebih dari 2 % atau jika ditemukan sepasang
populasi penghisap polong dewasa atau kepik hijau dewasa pada umut 45 hari
setelah tanam.
Musuh alami menggunakan Parasitoid telur: Ooencyrtus malayensis Ferriere
(Hymenoptera: Encyrtidae), Trissolcus basalis
C. Hama kumbang-kumbangan (Epilachana Soyae)
Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Cocynelidae
Genus : Epilachna
Species : Epilachna soyae
Morfologi
Kumbang berwarna merah dan larvanya yang berbulu duri, pemakan
daun dan merusak bunga.Bentuk sayapnya keras dan ada yang lunak,tipe
mulutnya menggiggit mengunyah
Siklus hidup
Telur kumbang ini diletakkan dibawah permukaan daun secara
berkelompok,lamanya stadia telur antara 4-5 hari, sedangkan stadia larvanya
kurang lebih antara 16 hari.
Gejala
Pada hama kumbang ini serangannya yaitu memakan daun tetapi
masih ada lapisan daun yang tertinggal seperti tulang daun hingga daun menjadi
transparan.Menyerang tanaman berjaringan lunak dan lebih menyukai pada
bagian ujung pucuk daun.
Ekologi
Tanaman inangnya seperti tanaman kacang- kacangan contohnya tanaman
kedelai.
Pengendalian
· Rotasi tanaman atau pergiliran tanaman
· Pengendalian secara kimiawi dengan insektisida
· Secara mekanis hamanya langsung diambil dan dibunuh
· Pengendalian secara hayati dengan menggunakan predator atau musuh alami
D. Ulat Jengkal (Green Semilooper)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Lepidoptera
Family : Noctuidae
Genus : Plusia
Spesies : plusia chalcites
Gejala
Gejala kerusakan akibat serangan ulat jengkal adalah kerusakan daun
dari arah pinggir. Serangan berat mengakibatkan kerusakan daun hingga hanya
tersisa tulang-tulang daun.
Serangan larva, instar muda,menyebabkan bercak- bercak putih
karena yang tinggal hanyaepidermis dan tulang daunnya. Sebagian larva yang
lebih besar dapat menyebabkan daun terserang habis, serangan larva terjadi
pada stadia vegetative.
Morfologi
Panjang ulat sekitar 2 cm, jika bejalan ulat melengkung seperti orang mengukur
panjang dengan jengkal panjang tangan. Ulat yang masih muda berwarna
bening. Sementara itu ulat dewasa berwrana hijau seperti daun tembakau
dengan garis samping berwarna lebih muda. Badannya mengecil dari belakang
ke kepala. Kepalanya dapat berukuran kecil. Hama ini memiliki ciri-ciri:
berukuran 1.5-2.0mm menekan pencemaran warna hitam mengkilat
Pengendalian secara kultur satu ekor betina dapat Berkembang biak cepat
menghasilkan telur 100-300 butir selama perode dua minggu Bentuk telur lalat
kacang adalah lonjong, panjang 0.28-0.36 lebar 0.12-0.20mm, berwarna putih.
Telur menetas tanam serentak dalam setelah umur 2-4 hari. larva berwarna
hijau pemangsa segala jenis terang dan hidup dalam tanaman (polifag)dan
gulungan daun muda.stadium yang
- Pupa dibentuk dalam membahayakan adalah gulungan daun yang
larva.direkatkan satu sama lain dengan zat perekat dari
- Larva menyerang seluruh hama tersebut.bagian tanaman, terutama daundaunnyasehinggamenjadi
rusak tidak beraturan.
Ekologi
Jenis ulat jengkal ini sering menyerang kedelai, tomat, buncis, kacangkacangan
dan kentang. Warnanya hijau dan makannya serakah.
Daur hidup
Ngengat betina meletakkan telur pada permukaan permukaan bawah
daun secara satu persatu. Mula-mula telur berwarna putih kemudian berubah
menjadi kuning. Setelah 3-4 hari, telur akan menetas. Ulat yang keluar
berwarna hijau dan dikenal dengan sebutan ulat jengkal karena perilaku
jalannya. Panjang tubuh ulat yang telah mencapai pertumbuhan pennuh sekitar
40 mm. Ulat dewasa membentuk kepompong dalam daun yang dianyam.
Setelah 7 hari, kepompong tumbuh menjadi ngengat.
Pengendalian
· Pengolahan lahan seblum digunakan lahan sebaiknya dicangkul dan
diberakan beberapa saat agar hama yang ada didalam tanah dapat
terangkat ke permukaan dan terkena matahari dan akan mati.
· Pengendalian secara mekanis dengan sanitasi lahan dari gulma sebelum
penanaman maupun setelah penanaman, atau bagian tanaman yang
terkena hama tersebut dapat diambil secara langsung, dipijit dan
dimatikan.
· Penegendalian secara teknis :
- Penggunaan mulsa jerami
- Pergiliran tanaman
- Waktu tanam secara serempak
- Rotasi tanaman dengan serempak pada areal memutus siklus
- Pengumpulan larva ulat jengkal
· Pengendalian secara biologis antara lain: penggunaan parasitoid
Trichogrammatoidea, Pergiliran tanaman, Insektisidabactrae-bactrae
yaitu penggunaan Nuclear (Spodotera lituraF) Polyhidrosis Virus (NPV)
untuk ulat grayak Spo-dopteralitura(SlNPV)
· Penyemprotan insektisida
Ciri biologiselektif apabila populasi hama mencapai 85 ekor
- Imago serangga dewasa instar 1 atau 32 instar 2 meletakkan
telurnya di atau 17 ekor instar 3per per mukaan bawah daun12
tanaman. Jenis insektisida yang mangkus
- Dekasulfan kepompong dan dalam 350 EC, folimat 500 SL,
anyaman daun, Gusadrin 150 WSC,kemudian berubah Hostathion 40
EC, atau menjadi pupa.Matador 25 EC sesuai konsentrasi yang
ditentukan.
2.2. Penyakit pada tanaman kedelai
A. Karat Kedelai
Penyakit karat kedelai disebabkan oleh cendawan Phakopsora pachyrhizi
Gejala
Gejala kerusakan tanaman akibat serangan penyakit karat kedelai
adalah terdapatnya bintik-bintik kecil yang kemudian berubah menjadi bercakbercak
berwarna coklat pada bagian bawah daun, yaitu uredium penghasil
uredospora. Serangan berat menyebabkan daun gugur dan polong hampa.
Terjadi bercak- bercak kecil berwarna cokelat kelabu atau bercak yang
sedikit demi sedikit berubah menjadi cokelat atau coklat tua.Bercak karat
terlihat sebelum bisul- bisul(pustule) pecah.Bercak tampak bersudut – sudut
karena dibatasi oleh tulang- tulang daun tempatnya didekat daun yang
terinfeksi. Biasanya dimukai dari daun bawah baru kemudian ke daun yang
lebih muda (di atas).
Ekologi
Tanaman Inang cendawan-cendawan tersebut antara lain tanaman
komak, bengkuang, kacang krotok, kacang polong, kacang kapri, kacang
panjang, dan kacang asu. Penyakit karat kedelai biasanya mulai menyerang
pada saat tanaman berumur 3-4 minggu setelah tanam.
Siklus penyakit dan epidemiologi
Epidemi didorong oleh panjangnya waktu daun dalam kondisi basah
dengan temperatur kurang dari 280 C. Perkecambahan spora dan penetrasi spora
membutuhkan air bebas dan terjadi pada suhu 8-280 C. uredia muncul 9-10 hari
setelah infeksi, dan urediospora diproduksi setelah 3 minggu. Kondisi lembab
yang panjang dan periode dingin dibutuhkan untuk menginfeksi daun-daun dan
sporulasi. Penyebaran urediniospora dibantu oleh hembusan angin pada waktu
hujan. Patogen ini tidak ditularkan melalui benih.
Pengendalian
Pengendalian penyakit karat kedelai dapat dilakukan dengan beberapa
cara. Oleh karena intensitas serangan penyakit ini dipengaruhi oleh
kelembaban, curah hujan, intensitas sinar matahari, dan kerapatan daun
tanaman; maka perlu digunakan varietas kedelai yang toleran antara lain
Sompo, Kerinci, Polosari, dan Tambora, terutama di daerah kronis.
- Pengendalian juga dilakukan dengan mengatur jarak tanam dan perlakukan
budidaya tanaman secara benar. Jika dipandang perlu,
- Pengendalian dengan penyemprotan fungsisida.misalnya marikoseb,
tradimefon, bitertanol, difenokonazol.
- Penggunaan varietas tahan seperti petek, mojosari dan lainnnya.
- Menanam secara serempak pada awal musim kemarau atau musim penghujan
dengan curah hujan rata- rata 50 mm/ hari.
Gambar gejala serangan Karat Kedelai
3. Penyakit bercak daun target spot (Corynespora cassiicola)
Gejala serangan
Bercak coklat kemerahan timbul pada daun, batang, polong, biji,
hipokotil, dan akar, dengan diameter 10-15 mm. kadang-kadang mengalami
sonasi, yaitu membentuk lingkaran seperti pada papan tembak.
Siklus Penyakit dan epidemiologi
Patogen bertahan pada batang, akar, biji dan mampu bertahan di dalam
tanah yang tidak diusahakan selama lebih dari 2 tahun. Infeksi hanya terjadi
bila kelembaban udara relatif 80% atau lebih atau terjadi air bebas di atas daun.
Cuaca kering menghambat pertumbuhan jamur pada daun dan akar. Infeksi
pada batang dan akar terjadi pada awal fase pertumbuhan tanaman. Gejala
terlihat pada 3 minggu setelah tanaman tumbuh. Suhu tanah optimal untuk
menginfeksi dan perkembangan penyakit selanjutnya adalah 15-180 C. Pada
200C gejala penyakit tidak terlalu parah dan akar terbentuk normal. Patogen
dapat hidup dan menyerang bermacam-macam tumbuhan (kosmopolitan), dan
di negara tropis keberadaannya sangat melimpah.
Pengendalian
· Perawatan benih terutama pada biji terinfeksi
· Membenam sisa tanaman terinfeksi
· Aplikasi fungisida benomil, klorotanil, kaptan.
Gambar daun kedelai yang terserang Target Spot
4. Antraknosa (Collecticum dematium var truncatum dan Collecticum
destructivum)
Gejala serangan
Penyakit Antraknosa menyerang batang, polong, dan tangkai daun.
Akibat serangan adalah perkecambahan biji terganggu,kadang-kadang bagianbagian
yang terserang tidak menujukkan gejala. Gejala hanya timbul bila
kondisi menguntungkan perkembangan jamur. Tulang daun pda permukaan
bawah tanaman terserang biasanya menebal dengan warna kecoklatan. Pada
batang akan timbul bintik-bintik hitam berupa duri-duri jamur yang menjadi ciri
khas.
Siklus penyakit dan Epidemiologi
Patogen bertahan dalam bentuk miselium pada residu tanaman atau
pada biji terinfeksi. Miselium menjadi penyebab tanaman terinfeksi tanpa
menimbulkan perkembangan gejala sampai tanaman menjelang masak. Infeksi
batang dan polong terjadi selama fase reproduksi apabila cuaca lembab dan
hangat.
Pengendalian
· Menanam benih kualitas tinggi dan bebas patogen
· Perawatan benih terutama pada benih terinfeksi
· Membenamkan sisa tanaman terinfeksi
· Aplikasi fungisida benomil, krolotalonil, captan pada fase berbunga sampai
pengisian polong
· Rotasi denga tanaman selain kacang – kacangan
Gambar gejala serangan Antraknosa
Kerusakan pada biji Kedelai Kerusakan pada tanaman Kedelai
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kedelai merupakan salah satu sumber protein terbesar yang dikonsumsi
masyarakat indonesia hampir setiap hari. Salah satu kendala yang ditemukan dalam
pembudidayaan kedelai ini adalah hama dan penyakit yang menyerang. Adapun hama
dan penyakit yang teridentifikasi adalah Ulat penggerek polong, Ulat jengkal, Kepik
hijau, Penyakit karat, dan Antraknosa.
Senin, 11 Mei 2015
Makalah Air Tanah
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia
merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam
lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah
makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan
sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai
dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang
dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat,
kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup berpindahpindah (nomad),
kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang terus
berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat
manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin
berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat boros,
konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.
Lingkungan mempunyai daya dukung dan
daya lenting. Daya dukung berarti kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi
kebutuhan sejumlah makhluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar
didalamnya. Daya lenting berarti kemampuan untuk pulih kembali kepada keadaan
setimbang. Kegiatan manusia amat berpengaruh pada peningkatan atau penurunan
daya dukung maupun daya lenting lingkungan. Manusia dapat meningkatkan daya
dukung lingkungan, tetapi karena keterbatasan kemampuan dan kapasitas
lingkungan, tidak mungkin terus ditingkatkan tanpa batas, sehingga manusia
secara sadar ataupun tidak menyebabkan ketidaksetimbangan atau kerusakan
lingkungan. Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain
oleh pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang
diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan
gunung berapi.
Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh
gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan
bahkan manusia. Lahar dan batu-batu besar dapat merubah bentuk muka bumi.
Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya.
Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar
yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya.
Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat
dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas
manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.
Populasi
manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia semakin bertambah
pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sandang dan perumahan.
Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang diambil dari lingkungan.
Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses
industrialisasi, baik di negara maju ataupun Negara berkembang. Untuk memenuhi
kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus diproduksi bahan-bahan
kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri. Kian hari
kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin
berkembangnya industri.
Akibat
selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran.Pencemaran lingkungan terbagi atas
tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya, yaitu pencemaran udara, pencemaran
air dan pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan lingkungan akibat pencemaran
udara, air dan tanah sudah sangat kritis
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Konservasi
Air Tanah
Pengertian Air Tanah
Air tanah adalah air yang tersimpan/terperangkap di dalam lapisan
batuan yang mengalami pengisian/penambahan secara terus menerus oleh alam.
Dengan definisi tersebut, kondisi suatu lapisan tanah membuat suatu pembagian
zona air tanah menjadi dua zona besar:
1. Zona
air berudara (zone of aeration)
Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air yang masih dapat kontak dengan udara. Pada zona ini terdapat tiga lapisan tanah, yaitu lapisan air tanah permukaan, lapisan intermediate yang berisi air gravitasi dan lapisan kapiler yang berisi air kapiler
Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air yang masih dapat kontak dengan udara. Pada zona ini terdapat tiga lapisan tanah, yaitu lapisan air tanah permukaan, lapisan intermediate yang berisi air gravitasi dan lapisan kapiler yang berisi air kapiler
2. Zona
air jenuh (zone of saturation)
Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air tanah yang relatif tak terhubung dengan udara luar dan lapisan tanahnya atau aquifer bebas.
Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air tanah yang relatif tak terhubung dengan udara luar dan lapisan tanahnya atau aquifer bebas.
Asal Air Tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui berbagai media peresapan, antara lain sebagai berikut.
Air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui berbagai media peresapan, antara lain sebagai berikut.
1. Rongga-rongga
dalam tanah akibat pencairan berbagai kristal yang membeku pada musim dingin.
2. Rongga-rongga
dalam tanah yang dibuat binatang (cacing dan rayap).
3. Retakan-retakan
pada lapisan tanah yang terjadi pada musim kemarau, dan pada waktu musim hujan
menjadi sangat basah dan becek, seperti tanah liat dan lumpur.
4. Pori-pori
tanah yang gembur atau berstruktur lemah akan meresapkan air lebih banyak
daripada tanah yang pejal.
5. Rongga-rongga
akibat robohnya tumbuh-tumbuhan yang berakar besar.
Kedalaman Air Tanah
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan kedalaman air tanah adalah sebagai berikut.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan kedalaman air tanah adalah sebagai berikut.
1. Permeabilitas
Tanah
Permeabilitas tanah adalah tingkat kemampuan lapisan batuan atau kemampuan tanah dalam menyerap air. Hal ini ditentukan oleh besar kecilnya pori-pori batuan penyusun tanah. Semakin besar pori-pori batuan, semakin banyak air yang dapat diserap oleh tanah tersebut. Lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air disebut lapisan kedap air atau impermeable dan yang dapat ditembus air disebut lapisan lolos air atau permeable.
Permeabilitas tanah adalah tingkat kemampuan lapisan batuan atau kemampuan tanah dalam menyerap air. Hal ini ditentukan oleh besar kecilnya pori-pori batuan penyusun tanah. Semakin besar pori-pori batuan, semakin banyak air yang dapat diserap oleh tanah tersebut. Lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air disebut lapisan kedap air atau impermeable dan yang dapat ditembus air disebut lapisan lolos air atau permeable.
2. Kemiringan
Lereng
Kemiringan lereng atau topografi curam menyebabkan air yang lewat sangat cepat sehingga air yang meresap sangat sedikit.
Kemiringan lereng atau topografi curam menyebabkan air yang lewat sangat cepat sehingga air yang meresap sangat sedikit.
Macam-Macam Air Tanah
1. Air
Bawah tanah
Air bawah tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah yang tidak kedap air (preatis) dan air tanah dalam yang kedap air (artesis). Contoh air preatis adalah air sumur.
Air bawah tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah yang tidak kedap air (preatis) dan air tanah dalam yang kedap air (artesis). Contoh air preatis adalah air sumur.
2.
Geiser
Geiser adalah mata air dari dalam tanah yang menyemburkan uap dan air panas ke atas pada waktu-waktu tertentu. Pemanasan air ini berasal dari dalam bumi. Air tanah yang mencapai daerah panas bumi akan berubah menjadi uap air, karena uap air mempunyai kekuatan yang berupa tekanan, maka jika tekanannya sudah cukup tinggi, akan menyembur lepas ke permukaan bumi, jika persediaan air tanah dan panas buminya sudah habis, maka geiser akan berhenti. Geiser banyak terdapat di Eslandia, Selandia Baru dan Taman nasional Yellowstone, USA. Di Indonesia juga ada sumber-sumber air yang memancarkan air panas ke permukaan bumi, misalnya di Cisolok dekat Pelabuhan Ratu (Jawa Barat) dan di Kuwu, Purwodadi (Jawa Tengah).
Geiser adalah mata air dari dalam tanah yang menyemburkan uap dan air panas ke atas pada waktu-waktu tertentu. Pemanasan air ini berasal dari dalam bumi. Air tanah yang mencapai daerah panas bumi akan berubah menjadi uap air, karena uap air mempunyai kekuatan yang berupa tekanan, maka jika tekanannya sudah cukup tinggi, akan menyembur lepas ke permukaan bumi, jika persediaan air tanah dan panas buminya sudah habis, maka geiser akan berhenti. Geiser banyak terdapat di Eslandia, Selandia Baru dan Taman nasional Yellowstone, USA. Di Indonesia juga ada sumber-sumber air yang memancarkan air panas ke permukaan bumi, misalnya di Cisolok dekat Pelabuhan Ratu (Jawa Barat) dan di Kuwu, Purwodadi (Jawa Tengah).
3. Travertin
Travertin adalah endapan kalsium karbonat (CaCo3) yang dihasilkan oleh mata air. Pada umumnya mata air travertin mengandung gamping. Contoh travertin di Indonesia terdapat di Pegunungan seribu Jawa Tengah dan Ciater Jawa Barat.
Travertin adalah endapan kalsium karbonat (CaCo3) yang dihasilkan oleh mata air. Pada umumnya mata air travertin mengandung gamping. Contoh travertin di Indonesia terdapat di Pegunungan seribu Jawa Tengah dan Ciater Jawa Barat.
4. Sungai
Bawah Tanah
Air hujan yang masuk ke dalam tanah melalui lubang-lubang dan mengalir di bawah permukaan tanah di daerah kapur (karst) di sebut sungai bawah tanah. Sungai-sungai ini mengalir dan bermuara di laut.
Air hujan yang masuk ke dalam tanah melalui lubang-lubang dan mengalir di bawah permukaan tanah di daerah kapur (karst) di sebut sungai bawah tanah. Sungai-sungai ini mengalir dan bermuara di laut.
Sifat-Sifat Air Tanah
Air
tanah secara umum mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan, khususnya dari segi
bakteriologis, namun dari segi kimiawi air tanah mempunyai beberapa
karakteristik tertentu tergantung pada lapisan kesadahan, kalsium, magnesium,
sodium, bikarbonat, pH dan lain-lainnya.
Manfaat Air Tanah
Manfaat air tanah bagi kehidupan, antara lain:
Manfaat air tanah bagi kehidupan, antara lain:
1. Merupakan
bagian yang penting dalam siklus hidrologi
2. Menyediakan kebutuhan air bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan
3. Merupakan persediaan air bersih secara alami
4. Untuk keperluan hidup manusia (minum, memasak dan mencuci)
5. Untuk keperluan industri (industri tekstil dan industri farmasi)
6. Untuk irigasi pada sektor pertanian
2. Menyediakan kebutuhan air bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan
3. Merupakan persediaan air bersih secara alami
4. Untuk keperluan hidup manusia (minum, memasak dan mencuci)
5. Untuk keperluan industri (industri tekstil dan industri farmasi)
6. Untuk irigasi pada sektor pertanian
Kerusakan sumber air
Kerusakan sumber daya air tidak dapat dipisahkan dari kerusakan di sekitarnya seperti kerusakan lahan, vegetasi dan tekanan penduduk. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dalam mempengaruhi ketersediaan sumber air. Kondisi tersebut diatas tentu saja perlu dicermati secara dini, agar tidak menimbulkan kerusakan air tanah di kawasan sekitarnya.
Beberapa faktor yang menyebabkan
timbulnya permasalahan adalah:
1. Pertumbuhan
industri yang pesat di suatu kawasan disertai dengan pertumbuhan pemukiman
penduduk akan menimbulkan kecenderungan kenaikan permintaan air tanah.
2. Pemakaian
air beragam sehingga berbeda dalam kepentingan, maksud serta cara memperoleh
sumber air.
3. Perlu
perubahan sikap sebagian besar masyarakat yang cenderung boros dalam
pengggunaan air serta melalaikan unsur konservasi.
Pelestarian Air tanah
Untuk menjaga agar kelestarian
air tanah tetap terjamin, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Konsep
reduce (menghemat) yaitu penggunaan air tanah yang diatur sesuai kebutuahan.
Untuk menyiram tanaman tidak mengunakan air tanah sebaiknya menggunakan air
permuakan (sungai/danau/waduk).
2. Konsep
reuse (menggunakan) yaitu menggunakan air tanah yang sesuai dengan kebutuhan
dan tidak berlebihan serta penggunaan lahan dalam suatu daerah aliran sungai
harus diperhitungkan dampak dan manfaatnya.
3. Konsep
recovery (mefungsikan) yakni memfungsikan kembali tampungan-tampungan air
dengan cara melestarikan keberadaan situ dan danau serta menjaga fungsi hutan
agar tidak menimbulkan ketimpangan tata air.
4. Konsep
recycle (mengelolah) adalah mengolah air limbah menjadi air bersih dengan
menggunakan metode kimiawi sehingga layak digunakan lagi dan memperketat
pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) khususnya terhadap air
tanah.
5. Konsep
recharge (mengisi) adalah konsep memasukkan air hujan ke dalam tanah dan ini
dapat dilakukan dengan cara membuat sumu resapan atau lubang biopori.
2. Konsep Energi Air Tanah
Kedudukan Air di dalam Tanah
Air di dalam tanah menempati ruang pori, jika semua ruang
pori terisi air maka tanah dalam keadaan jenuh. Sebaliknya, jika tanah
mengalami pengeringan sebagian ruang pori akan terisi udara dan
sebagian lainnya masih terisi air, dalam keadaan ini dikatakan tidak jenuh.
Kandungan air
massa ”W” dapat dinyatakan dalam satuan persen, jadi:
Mc = massa air
dalam
tanah; Tb
= tanah dalam keadaan basah
Mp = massa
padatan
tanah; Tk
= tanah kering
Kandungan air
volume ”Ө” merupakan nisbah antara volume air dalam tanah dengan volume tanah:
Ө = (Vc/Vt) x 100%
Energi Air Tanah
Air mempunyai 2
macam energi yaitu energi kinetik (Ek) dan energi potensial(Ep). Ek = ½ m.v2 (m=
massa, v= kecepatan)
Ep
= m.g.h (h= kedudukan air baku, g= gravitasi)
Konsep Air Tersedia
Kapasitas penyimpanan air ”KPA” adalah jumlah air
maksimum yang dapat disimpan oleh suatu tanah. Keadaan ini dapat dicapai jika
tanah diberi air pada tanah sampai terjadi kelebihan air, setelah itu airnya
dibuang. Jika proses kehilangan air terus berlangsung dengan pengaruh gaya
gravitasi, pada akhirnya kandungan air tanah sedemikian rendahnya sehingga
energi potensialnya sangat tinggi dan mengakibatkan tanaman tidak mampu
menggunakan air tanah tersebut. Hal ini ditandai dengan layunya tanaman terus
menerus. Pada keadaan ini disebut Titik Layu Permanen (Permanent Wilting Point).
Air tanah yang berada diantara kapasitas lapang dan titik layu merupakan air
yang dapat digunakan oleh tanaman, air ini disebut Air Tersedia( Available Water).
Cara pengukuran status energi air tanah dapat dilakukan
di laboratorium yaitu dengan memberi tekanan atau isapan tertentu pada tanah
sampai terjadi keseimbangan antara tekanan air dalam tanah dengan tekanan
tersebut, kemudian bandingkan dengan kandungan air tanah dalam kurva. Untuk
potensial matriks rendah, yaitu sampai dengan ψm = -30 kPa, pada umumnya dilakukan
dengan metode isapan (suction) menggunakan corong keramik berpori (Sintered
funnell). Pengukuran di lapangan dapat menggunakan alat
yang disebut ”Tensiometer”.
Pergerakan Air Tanah
Dalam hubungannya dengan pergerakan air di dalam media
berpori ini, Henry Darcy, membuat saringan dari pasir dan mendapatkan persamaan
yang kemudian dikenal dengan ”Hukum Darcy”. Jumlah air yang mengalir melalui
penampang kolom persatuan waktu disebut kerapatan aliran (fluk density) q,
jadi:
q = Q/A, Q =
V/t
q = V/A.t
jika masukan
sifat tanah dalam interaksinya dengan aliran ”K”, maka menjadi:
K disebut
koduktivitas hydraulik dan tanda (-) menunjukkan bahwa air bergerak dari
potensial tinggi ke potensial rendah. Pada umumnya koduktivitas hidraulik akan
menurun dengan menurunnya konsentrasi elektrolit di dalam larutan. Hal ini
disebabkan oleh adanya pembengkakan dan dispersi. Adanya udara terkurung di
dalam pori juga dapat mempengaruhi konduktivitas hidraulik. Jika dimasukkan
cairan yang dapat mempengaruhi aliran , maka
Dimana
: K = konduktivitas
hidraulik
k =
permeabilitas tanah
ρ = bobot
jenis cairan (g/cm3)
v =
viskositas cairan (dyne det/cm)
pergerakkan
pada air tak jenuh pada dasarnya sama dengan air jenuh. Namun konduktivitas
hidraulik dipengaruhi oleh kandungan air tanah.
3. Hubungan Air Tanah dengan Tanaman
Penggunaan
Air Oleh Tanaman
Sistem
akar tanaman harus memberikan suatu tensi (tekanan) negatif untuk mengekstrak
air dari tanah. Tensi harus setara dengan tensi yang memegang air dalam
tanah. Sebagai contoh, jika air dalam tanah ada pada 0.3 bar
(sekitar kapasitas lapang), tanaman harus memberikan
sekurang-kurangnya 0,3 bar tensi negatif (-0,3
bar). Pada titik layu, maksimum tensi negatif yang tanaman berikan
diimbangi dengan tensi air tanah.
Pada
titik ini tanaman tidak dapat lagi mengekstrak air dari tanah dan akan
mengalamistres secara permanen. Ada beberapa faktor yang menentukan kapan, dimana,
dan berapa banyak air akan digunakan tanaman. Faktor-faktor ini
meliputi kebutuhan air tanaman harian sebagai dipengaruhi oleh kondisi-kondisi iklim dan stadia
pertumbuhan, kedalaman akar tanaman, dan kualitas tanah dan air.
Kebutuhan
Air Tanaman
Tanaman
mempunyai kebutuhan air yang berbeda pada stadia pertumbuhan yang
berbeda. Ketika tanaman muda ia kurang memerlukan air dari pada
ketika ia berada pada stadia reproduktif. Ketika tanaman mendekati
masak, kebutuhan airnya berhenti. Kurva-kurva sudah
dikembangkan yang memperlihatkan kebutuhan air harian bagi kebanyakan
tipe tanaman. Gambar 8 memperlihatkan kurva air tanaman khas.
Tanaman tahunan semacam alfalfa, mempunyai kurva penggunaan air tanaman
serupa dengan yang teradapat pada Gambar 8, kecuali kurva pemakaian air
tanaman mempunyai suatu penggunaan air tanaman berpolakan mata gergaji,
berhenti dengan tajam dengan tiap pemotongan dan secara perlahan-perlahan
meningkat hingga pemotongan berikutnya.
Kedalaman
Akar Tanaman
Kedalaman
akar tanaman menentukan kedalaman yang dengannya air tanah dapat
diekstrak. Tanaman muda hanya mempunyai akar-akar yang dangkal dan air
tanah yang lebih dalam dari kedalaman perakaran tidak digunakan
tanaman. Tanaman khasnya mengekstrak kira-kira 40 % dari kebutuhan
airnya dari seperempat teratas daerah perakarannya, kemudian 30 % dari
seperempat berikutnya, 20 % dari seperempat ketiga, dan 10 % seperempat
terbawah. Jadi, tanaman akan mengekstrak kira-kira 70 %
airnya dari setengah bagian atas penetrasi akar keseluruhannya.
Tabel 2 memperlihatkan kedalaman penetrasi akar dan 70 % ekstraksi air untuk
beberapa tanaman lapangan yang umum. Bagian lebih dalam daerah
perakaran dapat menyediakan persentase kebutuhan lebih tinggi jika bagian
lebih atas dikosongkan. Akan tetapi, ketergantungan pada penggunaan
air lebih dalam akan mengurangi pertumbuhan tanaman optimum.
Kualitas
Tanah Dan Air
Faktor
lain terhadap jumlah ketersediaan air tanah untuk tanaman adalah kualitas tanah
dan air. Untuk pertumbuhan tanaman baik, tanah harus mempunyai
ruang yang cukup untuk air dan pergerakan udara, dan untuk pertumbuhan
akar. Struktur tanah dapat diubah oleh praktek manajemen
tanah tertentu. Sebagai contoh, pengolahan tanah berlebihan dapat
memecahkan tanah agregat dan lalu lintas berlebihan dapat menyebabakan
kekompakan atau kepadatan tanah. Kedua praktek ini mengurangi
jumlah ruang pori dalam tanah dan dengan demikian mengurangi ketersediaan air
dan udara dan mengurangi ruang untuk perkembangan akar.
Kualitas
air juga penting untuk perkembangan tanaman. Air irigasi dengan kandu- ngan
tinggi garam terlarut adalah tidak tersedia untuk tanaman, jadi
kandungan air tanah lebih tinggi agar mempunyai air tersedia bagi tanaman.
Kenaikan kandungan garam air mengurang potensial untuk menggerakkan air dari
tanah ke akar-akar. Sejumlah air tambahan juga akan
diperlukan untuk mencuci garam dibawah daerah perakaran untuk mencegah penambahan dalam tanah.
Kualitas air yang rendah dapat mengurangi dapat mempengaruhi strucktur tanah.
4. Irigasi
Pengertian
Irigasi
Menurut peraturan pemerintah No. 23 / 1998 tentang
irigasi, bahwa Irigasi ialah usaha untuk penyedian dan pengaturan air untuk menunjang
pertanian. Menurut PP No. 22 / 1998 irigasi juga termasuk dalam pengertian
Drainase yaitu : mengatur air terlebih dari media tumbuh tanaman atau petak
agar tidak mengganggu pertumbuhan maupun produksi tanaman. Sedangkan
Small dan Svendsen menyebutkan bahwa irigasi ialah : tindakan intervasi manusia
untuk mengubah aliran air dari sumbernya menurut ruang dan waktu serta mengolah
sebagian atau seluruh jumlah tersebut menaikkan produksi pertanian (http://zanius.blogspot.com).
Yang
dimaksud dengan istilah irigasi adalah kegiatan - kegiatan yang bertalian atau
berkaitan dengan usaha mendapatkan air untuk sawah, ladang, perkebunan
dan lain-lain usaha pertanian, rawa - rawa, perikanan. Usaha tersebut terutama
menyangkut pembuatan sarana dan prasarana untuk membagi-bagikan air ke
sawah-sawah secara teratur dan membuang air kelebihan yang tidak diperlukan
lagi untuk memenuhi tujuan pertanian. Masih sering kita jumpai istilah irigasi
ini diganti dengan istilah "Pengairan". Untuk sementara
istilah irigasi kita anggap punya pengertian yang sama dengan istilah
pengairan.
Irigasi adalah usaha penyediaan, pengambilan,
pembagian, dan pemberian air ke lahan usahatani (http://kuliahitukeren.blogspot.com).
Jaringan Irigasi
Menurut
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.32/PRT/M/2007, disebutkan bahwa jaringan
irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkap yang merupakan satu
kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan,
dan pembuangan air irigasi.
Ada beberapa jenis jaringan irigasi
yaitu:
1.
Jaringan
irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri atas bangunan
utama, saluran induk/primer, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan
bagi-sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
2.
Jaringan
irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri atas saluran
sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagisadap, bangunan
sadap, dan bangunan pelengkapnya.
3.
Jaringan
irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana
pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri atas saluran tersier,
saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter, serta
bangunan pelengkapnya.
Tujuan
Irigasi
a. Tujuan irigasi secara langsung
Tujuan
irigasi secara langsung adalah membasahi tanah, agar dicapai suatu kondisi
tanah yang baik untuk pertmbuhan tanaman dalam hubungannya dengan prosentase
kandungan air dan udara diantara butir-butir tanah. Pemberian air dapat juga mempunyai
tujuan sebagai pengangkut bahan-bahan pupuk untuk perbaikan tanah.
b. Tujuan irigasi secara tidak
langsung
Tujuan
irigasi secara tidak langsung adalah pemberian air yang dapat menunjang usaha
pertanian melalui berbagai cara antara lain :
1.
Mengatur
suhu tanah, misalnya pada suatu daerah suhu tanah terlalu tinggi dan tidak
sesuai untuk pertumbuhan tanaman maka suhu tanah dapat disesuaikan dengan cara
mengalirkan air yang bertujuan merendahkan suhu tanah.
2.
Membersihkan
tanah, dilakukan pada tanah yang tidak subur akibat adanya unsur unsur racun
dalam tanah. Salah satu usaha misalnya penggenangan air di sawah untuk
melarutkan unsur-unsur berbahaya tersebut kemudian air genangan dialirkan
ketempat pembuangan.
3.
Memberantas
hama, sebagai contoh dengan penggenangan maka Jiang tikus bisa direndam dan
tikus keluar, lebih mudah dibunuh.
4.
Mempertinggi
permukaan air tanah, misalnya dengan perembesan melalui dinding dinding
saluran, permukaan air tanah dapat dipertinggi dan memungkinkan tanaman untuk
mengambil air melalui akar-akar meskipun permukaan tanah tidak dibasahi.
5.
Membersihkan
buangan air kota (penggelontoran), misalnya dengan prinsip pengenceran karena
tanpa pengenceran tersebut air kotor dari kota akan berpengaruh sangat jelek
bagi pertumbuhan tanaman.
6.
Kolmatasi,
yaitu menimbun tanah-tanah rendah dengan jalan mengalirkan air berlumpur dan
akibat endapan lumpur tanah tersebut menjadi cukup tinggi sehingga genangan
yang terjadi selanjutnya tidak terlampau dalam kemudian dimungkcinkan adanya
usaha pertanian.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Air
di bumi ini harus kita jaga dan kita gunakan sebagaimana mestinya agar
kebutuhan manusia akan air yang banyak dapat tercukupi. Kita pun harus
memperlakukan air dengan baik, karena air cerminan dari kepribadian kita. Jika
kita berlaku baik terhadap air, maka air yang kita konsumsi pun akan
menyehatkan.
Air
merupakan kebutuhan pokok manusia. Air yang bermacam-macam jenisnya, salah
satunya ialah air tanah. Air tanah adalah air yang
tersimpan/terperangkap di dalam lapisan batuan yang mengalami
pengisian/penambahan secara terus menerus oleh alam. Pembahasan air tanah dalam
makalah ini meliputi konsep
energi air tanah, hubungan air tanah dengan tanaman, konservasi air tanah dan irigasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011.
Metode Konservasi Tanah dan Air. Diakses melalui http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/03/metode-konservasi-tanah-dan-air.html
Anonim. 2011.
Teknik Konservasi Tanah dan Air. Diakses melalui http://infront.web.id/394/teknik-konservasi-tanah-dan-air
Anonim. 2011.
Konservasi Tanah dan Air. Diakses melalui http://4antum.wordpress.com/2009/12/16/konservasi-tanah-dan-air/
http://novikhrnisa.blogspot.com/2013/04/makalah-hidrologi-sma-kelas-x-air-tanah.html?m=1
http://bosska.wordpress.com/green-lands/pelestarian-air-tanah/
Langganan:
Postingan (Atom)