Entri Populer

Senin, 11 Mei 2015

Makalah Air Tanah

BAB I
PENDAHULUAN     

Latar Belakang

Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup berpindahpindah (nomad), kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.

Lingkungan mempunyai daya dukung dan daya lenting. Daya dukung berarti kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar didalamnya. Daya lenting berarti kemampuan untuk pulih kembali kepada keadaan setimbang. Kegiatan manusia amat berpengaruh pada peningkatan atau penurunan daya dukung maupun daya lenting lingkungan. Manusia dapat meningkatkan daya dukung lingkungan, tetapi karena keterbatasan kemampuan dan kapasitas lingkungan, tidak mungkin terus ditingkatkan tanpa batas, sehingga manusia secara sadar ataupun tidak menyebabkan ketidaksetimbangan atau kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi.

Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Lahar dan batu-batu besar dapat merubah bentuk muka bumi. Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.

Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia semakin bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sandang dan perumahan. Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang diambil dari lingkungan. Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik di negara maju ataupun Negara berkembang. Untuk memenuhi kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri. Kian hari kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin berkembangnya industri.

Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran.Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya, yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan lingkungan akibat pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat kritis



BAB II
PEMBAHASAN


1.        Konservasi Air Tanah

Pengertian Air Tanah
Air tanah adalah air yang tersimpan/terperangkap di dalam lapisan batuan yang mengalami pengisian/penambahan secara terus menerus oleh alam. Dengan definisi tersebut, kondisi suatu lapisan tanah membuat suatu pembagian zona air tanah menjadi dua zona besar:
1.      Zona air berudara (zone of aeration)
Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air yang masih dapat kontak dengan udara. Pada zona ini terdapat tiga lapisan tanah, yaitu lapisan air tanah permukaan, lapisan intermediate yang berisi air gravitasi dan lapisan kapiler yang berisi air kapiler
2.      Zona air jenuh (zone of saturation)
Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air tanah yang relatif tak terhubung dengan udara luar dan lapisan tanahnya atau aquifer bebas.

Asal Air Tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui berbagai media peresapan, antara lain sebagai berikut.
1.      Rongga-rongga dalam tanah akibat pencairan berbagai kristal yang membeku pada musim dingin.
2.      Rongga-rongga dalam tanah yang dibuat binatang (cacing dan rayap).
3.      Retakan-retakan pada lapisan tanah yang terjadi pada musim kemarau, dan pada waktu musim hujan menjadi sangat basah dan becek, seperti tanah liat dan lumpur.
4.      Pori-pori tanah yang gembur atau berstruktur lemah akan meresapkan air lebih banyak daripada tanah yang pejal.
5.      Rongga-rongga akibat robohnya tumbuh-tumbuhan yang berakar besar.



Kedalaman Air Tanah
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan kedalaman air tanah adalah sebagai berikut.
1.      Permeabilitas Tanah
Permeabilitas tanah adalah tingkat kemampuan lapisan batuan atau kemampuan tanah dalam menyerap air. Hal ini ditentukan oleh besar kecilnya pori-pori batuan penyusun tanah. Semakin besar pori-pori batuan, semakin banyak air yang dapat diserap oleh tanah tersebut. Lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air disebut lapisan kedap air atau impermeable dan yang dapat ditembus air disebut lapisan lolos air atau permeable.
2.      Kemiringan Lereng
Kemiringan lereng atau topografi curam menyebabkan air yang lewat sangat cepat sehingga air yang meresap sangat sedikit.

Macam-Macam Air Tanah

1.      Air Bawah tanah
Air bawah tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah yang tidak kedap air (preatis) dan air tanah dalam yang kedap air (artesis). Contoh air preatis adalah air sumur.
2.      Geiser
Geiser adalah mata air dari dalam tanah yang menyemburkan uap dan air panas ke atas pada waktu-waktu tertentu. Pemanasan air ini berasal dari dalam bumi. Air tanah yang mencapai daerah panas bumi akan berubah menjadi uap air, karena uap air mempunyai kekuatan yang berupa tekanan, maka jika tekanannya sudah cukup tinggi, akan menyembur lepas ke permukaan bumi, jika persediaan air tanah dan panas buminya sudah habis, maka geiser akan berhenti. Geiser banyak terdapat di Eslandia, Selandia Baru dan Taman nasional Yellowstone, USA. Di Indonesia juga ada sumber-sumber air yang memancarkan air panas ke permukaan bumi, misalnya di Cisolok dekat Pelabuhan Ratu (Jawa Barat) dan di Kuwu, Purwodadi (Jawa Tengah).
3.      Travertin
Travertin adalah endapan kalsium karbonat (CaCo3) yang dihasilkan oleh mata air. Pada umumnya mata air travertin mengandung gamping. Contoh travertin di Indonesia terdapat di Pegunungan seribu Jawa Tengah dan Ciater Jawa Barat.
4.      Sungai Bawah Tanah
Air hujan yang masuk ke dalam tanah melalui lubang-lubang dan mengalir di bawah permukaan tanah di daerah kapur (karst) di sebut sungai bawah tanah. Sungai-sungai ini mengalir dan bermuara di laut.
Sifat-Sifat Air Tanah

Air tanah secara umum mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan, khususnya dari segi bakteriologis, namun dari segi kimiawi air tanah mempunyai beberapa karakteristik tertentu tergantung pada lapisan kesadahan, kalsium, magnesium, sodium, bikarbonat, pH dan lain-lainnya.
Manfaat Air Tanah
Manfaat air tanah bagi kehidupan, antara lain:
1. Merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi
2. Menyediakan kebutuhan air bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan
3. Merupakan persediaan air bersih secara alami
4. Untuk keperluan hidup manusia (minum, memasak dan mencuci)
5. Untuk keperluan industri (industri tekstil dan industri farmasi)
6. Untuk irigasi pada sektor pertanian


Kerusakan sumber air

            Kerusakan sumber daya air tidak dapat dipisahkan dari kerusakan di sekitarnya seperti kerusakan lahan, vegetasi dan tekanan penduduk. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dalam mempengaruhi ketersediaan sumber air. Kondisi tersebut diatas tentu saja perlu dicermati secara dini, agar tidak menimbulkan kerusakan air tanah di kawasan sekitarnya.

Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan adalah:
1.      Pertumbuhan industri yang pesat di suatu kawasan disertai dengan pertumbuhan pemukiman penduduk akan menimbulkan kecenderungan kenaikan permintaan air tanah.
2.      Pemakaian air beragam sehingga berbeda dalam kepentingan, maksud serta cara memperoleh sumber air.
3.      Perlu perubahan sikap sebagian besar masyarakat yang cenderung boros dalam pengggunaan air serta melalaikan unsur konservasi.

Pelestarian Air tanah

Untuk menjaga agar kelestarian air tanah tetap terjamin, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
1.      Konsep reduce (menghemat) yaitu penggunaan air tanah yang diatur sesuai kebutuahan. Untuk menyiram tanaman tidak mengunakan air tanah sebaiknya menggunakan air permuakan (sungai/danau/waduk).
2.      Konsep reuse (menggunakan) yaitu menggunakan air tanah yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan serta penggunaan lahan dalam suatu daerah aliran sungai harus diperhitungkan dampak dan manfaatnya.
3.      Konsep recovery (mefungsikan) yakni memfungsikan kembali tampungan-tampungan air dengan cara melestarikan keberadaan situ dan danau serta menjaga fungsi hutan agar tidak menimbulkan ketimpangan tata air.
4.      Konsep recycle (mengelolah) adalah mengolah air limbah menjadi air bersih dengan menggunakan metode kimiawi sehingga layak digunakan lagi dan memperketat pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) khususnya terhadap air tanah.
5.      Konsep recharge (mengisi) adalah konsep memasukkan air hujan ke dalam tanah dan ini dapat dilakukan dengan cara membuat sumu resapan atau lubang biopori.




2.  Konsep Energi Air Tanah   

Kedudukan Air di dalam Tanah

Air di dalam tanah menempati ruang pori, jika semua ruang pori terisi air maka tanah dalam keadaan jenuh. Sebaliknya, jika tanah mengalami pengeringan  sebagian ruang pori akan terisi udara dan sebagian lainnya masih terisi air, dalam keadaan ini dikatakan tidak jenuh.
Kandungan air massa ”W” dapat dinyatakan dalam satuan persen, jadi:

W = clip_image002x 100% atau  W = clip_image004x100%
Mc = massa air dalam tanah;               Tb = tanah dalam keadaan basah
Mp = massa padatan tanah;                Tk = tanah kering

Kandungan air volume ”Ө” merupakan nisbah antara volume air dalam tanah dengan volume tanah: Ө = (Vc/Vt) x 100%

Energi Air Tanah

Air mempunyai 2 macam energi yaitu energi kinetik (Ek) dan energi potensial(Ep). Ek = ½ m.v(m= massa, v= kecepatan)
                         Ep = m.g.h   (h= kedudukan air baku, g= gravitasi)

Konsep Air Tersedia

Kapasitas penyimpanan air ”KPA” adalah jumlah air maksimum yang dapat disimpan oleh suatu tanah. Keadaan ini dapat dicapai jika tanah diberi air pada tanah sampai terjadi kelebihan air, setelah itu airnya dibuang. Jika proses kehilangan air terus berlangsung dengan pengaruh gaya gravitasi, pada akhirnya kandungan air tanah sedemikian rendahnya sehingga energi potensialnya sangat tinggi dan mengakibatkan tanaman tidak mampu menggunakan air tanah tersebut. Hal ini ditandai dengan layunya tanaman terus menerus. Pada keadaan ini disebut Titik Layu Permanen (Permanent Wilting Point). Air tanah yang berada diantara kapasitas lapang dan titik layu merupakan air yang dapat digunakan oleh tanaman, air ini disebut Air Tersedia( Available Water).

Cara pengukuran status energi air tanah dapat dilakukan di laboratorium yaitu dengan memberi tekanan atau isapan tertentu pada tanah sampai terjadi keseimbangan antara tekanan air dalam tanah dengan tekanan tersebut, kemudian bandingkan dengan kandungan air tanah dalam kurva. Untuk potensial matriks rendah, yaitu sampai dengan ψm = -30 kPa, pada umumnya dilakukan dengan metode isapan (suction) menggunakan corong keramik berpori (Sintered funnell). Pengukuran di lapangan dapat menggunakan alat yang disebut ”Tensiometer”.

Pergerakan Air Tanah

Dalam hubungannya dengan pergerakan air di dalam media berpori ini, Henry Darcy, membuat saringan dari pasir dan mendapatkan persamaan yang kemudian dikenal dengan ”Hukum Darcy”. Jumlah air yang mengalir melalui penampang kolom persatuan waktu disebut kerapatan aliran (fluk density) q, jadi:

q = Q/A, Q = V/t                   
q = V/A.t

karena Q =clip_image006, maka

q –clip_image008= 0

jika masukan sifat tanah dalam interaksinya dengan aliran ”K”, maka menjadi:

q = - Kclip_image010 dan dengan sistem satu dimensi dapat ditulis :clip_image012,

K disebut koduktivitas hydraulik dan tanda (-) menunjukkan bahwa air bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah. Pada umumnya koduktivitas hidraulik akan menurun dengan menurunnya konsentrasi elektrolit di dalam larutan. Hal ini disebabkan oleh adanya pembengkakan dan dispersi. Adanya udara terkurung di dalam pori juga dapat mempengaruhi konduktivitas hidraulik. Jika dimasukkan cairan yang dapat mempengaruhi aliran , maka

clip_image014

Dimana :          K = konduktivitas hidraulik               
                        k = permeabilitas tanah
                        ρ = bobot jenis cairan (g/cm3)
                        v = viskositas cairan (dyne det/cm)

pergerakkan pada air tak jenuh pada dasarnya sama dengan air jenuh. Namun konduktivitas hidraulik dipengaruhi oleh kandungan air tanah.

clip_image016






3.  Hubungan Air Tanah dengan Tanaman

Penggunaan Air Oleh Tanaman  

Sistem akar tanaman harus memberikan suatu tensi (tekanan) negatif untuk mengekstrak air dari tanah.  Tensi harus setara dengan tensi yang memegang air dalam tanah.  Sebagai contoh, jika air dalam tanah ada pada 0.3 bar  (sekitar kapasitas lapang), tanaman  harus  memberikan  sekurang-kurangnya 0,3 bar  tensi negatif   (-0,3 bar).   Pada titik layu, maksimum tensi negatif yang tanaman berikan diimbangi  dengan tensi air tanah.  

Pada titik ini tanaman tidak dapat lagi mengekstrak air dari tanah dan akan mengalamistres secara permanen.   Ada beberapa faktor yang menentukan kapan, dimana, dan berapa banyak air akan digunakan tanaman.   Faktor-faktor ini meliputi kebutuhan air tanaman harian sebagai dipengaruhi oleh kondisi-kondisi iklim dan stadia pertumbuhan, kedalaman akar tanaman, dan kualitas tanah dan air.
           
Kebutuhan Air Tanaman   

Tanaman mempunyai kebutuhan air yang berbeda pada stadia pertumbuhan yang berbeda.   Ketika tanaman muda ia kurang memerlukan air dari pada ketika ia berada pada stadia reproduktif.   Ketika tanaman mendekati masak, kebutuhan airnya berhenti.   Kurva-kurva  sudah dikembangkan  yang memperlihatkan kebutuhan air harian bagi kebanyakan tipe tanaman.   Gambar 8 memperlihatkan kurva air tanaman khas.  Tanaman tahunan semacam alfalfa, mempunyai kurva penggunaan air tanaman  serupa dengan yang teradapat pada Gambar 8, kecuali kurva pemakaian air tanaman mempunyai suatu penggunaan air tanaman berpolakan mata gergaji, berhenti dengan tajam dengan tiap pemotongan dan secara perlahan-perlahan meningkat hingga pemotongan berikutnya.
           
Kedalaman Akar Tanaman

Kedalaman akar tanaman menentukan  kedalaman yang dengannya air tanah dapat diekstrak.  Tanaman muda hanya mempunyai akar-akar yang dangkal dan air tanah yang lebih dalam dari kedalaman perakaran tidak digunakan tanaman.   Tanaman khasnya mengekstrak kira-kira 40 % dari kebutuhan airnya dari seperempat teratas daerah perakarannya, kemudian 30 % dari seperempat berikutnya, 20 % dari seperempat ketiga, dan 10 % seperempat terbawah.    Jadi, tanaman akan mengekstrak kira-kira 70 %  airnya dari  setengah bagian atas penetrasi akar keseluruhannya.  Tabel 2 memperlihatkan kedalaman penetrasi akar dan 70 % ekstraksi air untuk beberapa tanaman lapangan yang umum.   Bagian lebih dalam daerah perakaran dapat menyediakan  persentase kebutuhan lebih tinggi jika bagian lebih atas dikosongkan.   Akan tetapi, ketergantungan pada penggunaan air lebih dalam akan mengurangi pertumbuhan tanaman optimum.

Kualitas Tanah Dan Air

Faktor lain terhadap jumlah ketersediaan air tanah untuk tanaman adalah kualitas tanah dan air.   Untuk pertumbuhan tanaman baik, tanah harus mempunyai ruang yang cukup untuk air dan pergerakan udara, dan untuk pertumbuhan akar.    Struktur tanah dapat diubah oleh praktek manajemen tanah tertentu.   Sebagai contoh, pengolahan tanah berlebihan dapat memecahkan tanah agregat dan lalu lintas berlebihan dapat menyebabakan kekompakan atau kepadatan tanah.   Kedua praktek ini mengurangi  jumlah ruang pori dalam tanah dan dengan demikian mengurangi ketersediaan air dan udara dan mengurangi ruang untuk perkembangan akar.

Kualitas air juga penting untuk perkembangan tanaman. Air irigasi dengan kandu- ngan tinggi garam terlarut  adalah tidak tersedia  untuk tanaman, jadi kandungan air tanah lebih tinggi agar mempunyai air tersedia bagi tanaman. Kenaikan kandungan garam air mengurang potensial untuk menggerakkan air dari tanah ke akar-akar.    Sejumlah air tambahan juga akan diperlukan untuk mencuci garam  dibawah daerah perakaran untuk mencegah penambahan dalam tanah.  Kualitas air yang rendah dapat mengurangi dapat mempengaruhi strucktur tanah.

4.      Irigasi
Pengertian Irigasi

Menurut peraturan pemerintah No. 23 / 1998 tentang irigasi, bahwa Irigasi ialah usaha untuk penyedian dan pengaturan air untuk menunjang pertanian. Menurut PP No. 22 / 1998 irigasi juga termasuk dalam pengertian Drainase yaitu : mengatur air terlebih dari media tumbuh tanaman atau petak agar tidak mengganggu  pertumbuhan maupun produksi tanaman. Sedangkan Small dan Svendsen menyebutkan bahwa irigasi ialah : tindakan intervasi manusia untuk mengubah aliran air dari sumbernya menurut ruang dan waktu serta mengolah sebagian atau seluruh jumlah tersebut menaikkan produksi pertanian (http://zanius.blogspot.com).

Yang dimaksud dengan istilah irigasi adalah kegiatan - kegiatan yang bertalian atau berkaitan  dengan usaha mendapatkan air untuk sawah, ladang, perkebunan dan lain-lain usaha pertanian, rawa - rawa, perikanan. Usaha tersebut terutama menyangkut pembuatan sarana dan prasarana untuk membagi-bagikan air ke sawah-sawah secara teratur dan membuang air kelebihan yang tidak diperlukan lagi untuk memenuhi tujuan pertanian. Masih sering kita jumpai istilah irigasi ini diganti dengan istilah "Pengairan". Untuk sementara istilah irigasi kita anggap punya pengertian yang sama dengan istilah pengairan.

Irigasi adalah usaha penyediaan, pengambilan, pembagian, dan pemberian air ke lahan usahatani (http://kuliahitukeren.blogspot.com).

Jaringan Irigasi 

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.32/PRT/M/2007, disebutkan bahwa jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkap yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi.





Ada beberapa jenis jaringan irigasi yaitu:

1.         Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri atas bangunan utama, saluran induk/primer, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi-sadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
2.         Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri atas saluran sekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagisadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.
3.         Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri atas saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter, serta bangunan pelengkapnya.

Tujuan Irigasi

a. Tujuan irigasi secara langsung

Tujuan irigasi secara langsung adalah membasahi tanah, agar dicapai suatu kondisi tanah yang baik untuk pertmbuhan tanaman dalam hubungannya dengan prosentase kandungan air dan udara diantara butir-butir tanah. Pemberian air dapat juga mempunyai tujuan sebagai pengangkut bahan-bahan pupuk untuk perbaikan tanah.

b. Tujuan irigasi secara tidak langsung

Tujuan irigasi secara tidak langsung adalah pemberian air yang dapat menunjang usaha pertanian melalui berbagai cara antara lain :

1.      Mengatur suhu tanah, misalnya pada suatu daerah suhu tanah terlalu tinggi dan tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman maka suhu tanah dapat disesuaikan dengan cara mengalirkan air yang bertujuan merendahkan suhu tanah.
2.      Membersihkan tanah, dilakukan pada tanah yang tidak subur akibat adanya unsur unsur racun dalam tanah. Salah satu usaha misalnya penggenangan air di sawah untuk melarutkan unsur-unsur berbahaya tersebut kemudian air genangan dialirkan ketempat pembuangan.
3.      Memberantas hama, sebagai contoh dengan penggenangan maka Jiang tikus bisa direndam dan tikus keluar, lebih mudah dibunuh.
4.      Mempertinggi permukaan air tanah, misalnya dengan perembesan melalui dinding dinding saluran, permukaan air tanah dapat dipertinggi dan memungkinkan tanaman untuk mengambil air melalui akar-akar meskipun permukaan tanah tidak dibasahi.
5.      Membersihkan buangan air kota (penggelontoran), misalnya dengan prinsip pengenceran karena tanpa pengenceran tersebut air kotor dari kota akan berpengaruh sangat jelek bagi pertumbuhan tanaman.
6.      Kolmatasi, yaitu menimbun tanah-tanah rendah dengan jalan mengalirkan air berlumpur dan akibat endapan lumpur tanah tersebut menjadi cukup tinggi sehingga genangan yang terjadi selanjutnya tidak terlampau dalam kemudian dimungkcinkan adanya usaha pertanian.








BAB III
PENUTUP



Kesimpulan


Air di bumi ini harus kita jaga dan kita gunakan sebagaimana mestinya agar kebutuhan manusia akan air yang banyak dapat tercukupi. Kita pun harus memperlakukan air dengan baik, karena air cerminan dari kepribadian kita. Jika kita berlaku baik terhadap air, maka air yang kita konsumsi pun akan menyehatkan.

 Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Air yang bermacam-macam jenisnya, salah satunya ialah air tanah. Air tanah adalah air yang tersimpan/terperangkap di dalam lapisan batuan yang mengalami pengisian/penambahan secara terus menerus oleh alam. Pembahasan air tanah dalam makalah ini meliputi konsep energi air tanah, hubungan air tanah dengan tanaman,  konservasi air tanah dan irigasi.






DAFTAR  PUSTAKA

Anonim. 2011. Metode Konservasi Tanah dan Air. Diakses melalui http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/03/metode-konservasi-tanah-dan-air.html
Anonim. 2011. Teknik Konservasi Tanah dan Air. Diakses melalui http://infront.web.id/394/teknik-konservasi-tanah-dan-air
Anonim. 2011. Konservasi Tanah dan Air. Diakses melalui http://4antum.wordpress.com/2009/12/16/konservasi-tanah-dan-air/ 


http://novikhrnisa.blogspot.com/2013/04/makalah-hidrologi-sma-kelas-x-air-tanah.html?m=1
http://bosska.wordpress.com/green-lands/pelestarian-air-tanah/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar