Pertanian Organik
Konsep
pertanian sudah sering dibahaspada berbagai pertemuan ilmiah, misalnya seminar,
lokakarya, dan sarasehan, yang menggunakan tajuk pertanian organik atau
pertanian ramah lingkungan. Secara teoritis banyak pakar pertanian ataupun
ekologi yang sepaham bahawa pertanian organic merupakan salah satu alternative
solusi atas kegagalan system pertanian industrial.
Suatu
tantangan bagi bangsa kita, mengapa wacana system pertanian organik dinegara
kita baru sebatas kata kata berbunga atau konsep utopia yang indah diatas
kertas ataupun naskah ilmiah di kampus. Praktek system pertanian organik belum memiliki greget yang mengakar dalm
masyarakat tani secara luas dan dukungan iklim kondusif serta political will dari pemerintah.
Kriteria
pertanian organic yang diberikan oleh IFOAM ( International Federation of Organic Agriculture Movement)
setidaknya harus memenuhi enam prinsip standar :
- Lokalita (localism) pertanian organik berupaya mendayagunakan potensi lokalita yang ada sebagai suatu agroekosistem yang tertutup dengan memanfaatkan bahan bhan baku atau input dari sekitarnya.
- Perbaikan tanah (soil improvement) pertanian organik berupaya menjaga, merawat, dan memperbaiki kualitas kesuburan tanah melalui tindakan pemupukan organik, pergiliran tanaman, konservasi lahan dan sebagainya.
- Meredam polusi ( pollution abatement) pertanian organik dapat meredam terjadinya polusi air dan udara dengan menghindari pembuangan limbah dan pembakaran sisa sisa tanaman secara sembarangan serta menghindari penggunaan bahan sintetik yang dapat menjadi sumber polusi.
- Kualitas produk (quality of product) pertanian organik menghasilkan produk-produk pertanian berkualitas yang memenuhi standar mutu gizi dan man bagi lingkungan serta kesehatan.
- Pemanfaatan energy (energy use) pengelolaan pertanian organik menghindari sejauh mungkin penggunaan energy dari luar yang berasal daribahan bakar fosil yang berupa pupuk kimia, pestisida, dan bahan bakar minyak.
- Kesempatan kerja (employment) dalam mengelola usaha tani organiknya, para petani organik memperoleh kepuasan dan mampu menghargai pekerja lainnya dengan upah yang layak.
Sisem
pertanian organik paling tidak memiliki tujuh keunggulan dan keutamaan sebagai
berikut :
- Orisinil. Sistem pertanian organik lebih mengandalkan keaslian atau orisinilitas sistem budi daya tanaman ataupun hewan dengan menghindari rekayasa genetika ataupun introduksi teknologi yang tidak selars alam.
- Rasional. Sitem pertanian organik berbasis pada rasionalitas bahwa hukum keseimbangan alamiah adalah ciptaan tuhan yang paling sempurna. Manusia sebagai bagian dari sistem jagad raya bukan ditakdirkan menjadi penguasa alam raya, tetapi bertanggung jawab untuk menjaga dan melestarikannya.
- Global. Saat ini, pertanian organik menjadi isu global dan mendapat respon serius dikalangan masyarakat pertanian, terutama dinegara-negara maju dimana masyarakat sudah sangat sadar bahwa pertanian ramah lingkungan menjadi faktor penentu kesehatan manusia dan kesinambungan lingkungan. Pada berbagai macam pertemuan ilmuwan lingkungan tingkat dunia, tema pertanian organik selalu menjadi agenda utama dan menarik karena menyangkut kepentingan global atau kepentingan bersama umat manusia di bumi ini.
- Aman. Pertanian organik menempatkan keamanan produk pertanian, baik dari segi kesehatan maupun lingkungan, sebagai pertimbangan utama. Pertimbangan berikutnya adalah kuantitas dan kualitas komoditas pertanian.
- Netral. Pertanian organik tidak menciptakan ketergantungan atau bersifat netral sehingga tidak memihak pada salah satu bagian ataupun pelaku dalam sistem agroekosistem.
- Internal . pertanian organik selalu berupaya mendayagunakan potensi sumberdaya alam internal secara intensif.
- Kontinuitas . pertanian organik tidak berorientasi jangka pendek melainkan jangka panjang untuk menjamin keberlangsungan kehidupan.
Bagi petani yang rasional dan berpikiran
maju, sebenarnya pupuk organik dapat digunakan sebagai pupuk alternatif yang
mampu menghemat energi serta memperbaiki kesuburan tanah secara fisik, kimia,
dan biologis. Anjuran simpatik untuk melakukan gerakan efisiensi dan
efektifitas penggunaan energi pada saat harga sarana produksi pertanian semakin
mahal dipelopori oleh Dr. Yogi Sugito (1995 ) . anjuran simpatik tersebut antara
lain sebagai berikut :
- Petani dapat mengurangi penggunaan energi melalui penggunaan pupuk organik dan pengolahan tanah minimum atau tanpa pengolahan tanah.
- Petani dapat menggunakan beberapa spesies tanaman yang memerlukan input energi dari luar sedikit mungkin.
- Petani dapat menggunakan teknologi alternatif, yaitu dengan mengganti jenis input yang tidak tergantung pada bahan bakar atau fosil.
- Petani dapat memilih teknologi baru dengan sumber energi lain, misalnya energi matahari, air, dan biomassa.
- Petani dapat mengubah sistem pertanian mereka agar lebih efisien terhadap pemanfaatan lingkungan yang ada tanpa tergantung pada input energi.
- Petani dapat menghentikan sama sekali usaha pertanian mereka bila pendekatan di atas telah menjadi sangat sulit dan mahal, atau bila produksi sudah semakin banyak berkurang.
Tabel 1.
Perbandingan biaya produksi usaha tani padi organik dengan padi non organik
Proses
|
Padi organik
|
Padi non organik
|
pengolahan lahan
|
250,000.00
|
200,000.00
|
saprodi dan bibit
|
1,255,000.00
|
1,145,000.00
|
ongkos tanam
|
200,000.00
|
200,000.00
|
sewa lahan
|
500,000.00
|
500,000.00
|
tenaga kerja
|
250,000.00
|
250,000.00
|
panen dan pasca panen
|
450,000.00
|
450,000.00
|
lain-lain
|
200,000.00
|
200,000.00
|
total biaya
|
3,105,000.00
|
2,895,000.00
|
padi yang dihasilkan
|
6,6
|
7,6
|
harga beras
|
3,000.00
|
2,000.00
|
pendapatan
|
12,600,000.00
|
8,400,000.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar